MUDANEWS.COM, Medan – Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan dari hasil pemantauan yang saya lakukan di pasar, memang saya melihat tren konsumsi jelang Natal ini mengalami kenaikan yang cukup besar, dan terlihat merata di sejumlah komoditas pangan non hortikultura.
“Padahal Bulog menyatakan bahwa stok untuk gula pasir, beras dan minyak goreng ini berada dalam posisi yang aman,” ungkap Benjamin, Selasa (15/12/2020) di Medan, Sumatera Utara.
Lanjut Benjamin, termasuk juga ketersediaan daging sapi. Tetapi komoditas tersebut belakangan justru tetap naik, kecuali beras.
“Saya menilai kenaikan stok ini seharusnya tidak dibarengi dengan kenaikan harga jika ketersediaannya cukup. Seharusnya pemerintah melakukan Sidak disitu. Lakukan penelurusan jalur perdagangan atau distribusi untuk menemukan dimana pemicu kenaikan harga tersebut,” sambungnya.
“Karena untuk pedagang seumlah komoditas tadi bukanlah hanya Bulog. Masih ada pedagang lainnya yang berkecimpung disitu. Walaupun Bulog punya ketersediaan stok yang mumpuni. Jadi kita harus sudah mengecek mulai dari petani/importir/produsen hingga ke pedagang pengecer. Dan temukan dimana titik kenaikan harga tersebut,” jelasnya.
Masalah akan semakin rumit seandainya kenaikan harga justru terjadi di level pedagang pengecer. Ini akan buat pengendalian harga menjadi sulit dilakukan. Tetapi kalau kenaikannya justru terjadi pada level importir atau pedagang besar. Maka disini Satgas Pangan bisa melakukan intervensi dengan kekuatannya.
“Tidak bisa dipungkiri memang kenaikan harga pangan tersebut terjadi disaat perayaan keagamaan. Dan ini memang kerap terjadi bukan hanya saat Natal. Kenaikan harga kebutuhan pokok yang tinggi juga kerap terjadi pada saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri,” pungkasnya. (red)