Politik Uang Merajalela, Daya Beli Masyarakat Terjaga

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Meskipun dikritik karena mengadakan Pilkada di tengah pandemi. Namun, pemerintah tetap akan melaksanakan Pilkada pada 9 Desember mendatang. Kebijakan yang menuai pro dan kontra pastinya. Tetapi dari sudut pandang ekonomi, Pilkada justru kerap membuat daya beli masyarakat relatif terjaga, apalagi di masa pandemi.

“Saya telah membaca aturan dari KPU bahwa konser musik dilarang selama Pilkada. Ini artinya bahwa Pilkada tahun ini tidak akan banyak melakukan kampanye terbuka. Karena ada larangan berkumpul guna mencegah penyebaran COVID-19. Dan saya menilai, lantas uang kampanye itu akan mengalir kemana?. Tentunya uang akan lebih banyak beredar di masyarakat dalam bentuk tunai atau bantuan sembako,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Kamis (24/9/2020).

Tim kampanye akan bergerilya untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Jadi saya memperkirakan masyarakat akan “kebanjiran” uang tunai atau paket sembako. Yang perlu dicatat adalah, saya bukan dalam posisi menyetujui poilitik uang atau politik sembako tersebut.

“Saya hanya menyampaikan dari sudut pandang ekonomi. Nah, ranah (politik uang/sembako) ini akan menjadi ranah KPU atau Bawaslu,” ujarnya.

Gunawan melanjutkan lagi, di tengah pandemi seperti sekarang, sudah terlihat didepan mata masyarakat kita mengalami keterpurukan daya beli. Banyak yang kehilangan pendapatan atau berkurang pendapatannya. Beban ekonomi masyarakat selama pandemi corona ini mengalami peningkatan yang tajam. Jadi masyarakat memang membutuhkan bantuan sosial tersebut.

“Disaat yang bersamaan, pandemi memaksa regulator melarang aktifitas masyarakat yang berkumpul dalam suatu tempat. Ini berarti kampanye di tempat terbuka akan sangat sangat terbatas atau bahkan tidak ada. Nah lantas kemana uang kampanye itu akan mengalir?, di tengah kondisi serba sulit seperti sekarang ini jelas uang itu akan mengalir ke masyarakat juga,” ujarnya.

Jadi menjelang Pilkada ini, masyarakat di wilayah yang ada Pilkada-nya, sementara akan terjaga daya belinya. Khususnya masyarakat di kota medan. Perkiraan saya, masyarakat akan mendapatkan bantuan tunai dan sembako nantinya. Jadi masyarakat akan menerima bantuan itu, mereka akan anggap itu sedekah, toh masyarakat juga lagi butuh bantuan sosial.

“Tetapi, sayangnya bantuan ini sudah pasti tidak akan terdata di pemerintahan setempat. Penerima bantun ini akan lebih banyak diketahui oleh tim kampanye. Kalau saja terdata, tentunya bisa membuat bantuan dari pihak lain lebih terorganisir, sehingga memunculkan pemerataan data penerima bantuan,” tambahnya.

Gunawan mengimbau masyarakat untuk memilih pasangan bukan karena bantuan tersebut. Kalaupun seandainya menerima bantuan.

“Tetapi pilihlah dari program kerja ataupun prestasi yang pernah dibuat. Ya mudah-mudahan nanti akan kita bedah visi misi paslon masing masing dalam sesi selanjutnya,” harapnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini