Kebijakan BI Mempertahankan Suku Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat, IHSG Malah Turun 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sempat naik tajam pada sesi perdagangan pagi, Indeks Harga Saham Gabungan Gabungan (IHSG) di atas jam 10 harus berada di teritori negatif. Dan di sesi penutupan perdagangan hari ini, IHSG turun 0.4% di level 5.038,40. Berbeda dengan IHSG, Rupiah menguat di level 14.832 per US Dolar. Kebijakan Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 4%, pada dasarnya tidak berpengaruh besar terhadap pasar keuangan.

Hal itu dijelaskan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/9/2020).

Kebijakan suku bunga yang tidak berubah tersebut pada dasarnya sudah diperkirakan banyak orang jauh hari sebelumnya. Tidak mungkin BI semudah itu menurunkan suku bunga. Pertimbangan suku bunga agar turun memang baik dalam menstimulan ekonomi, apalagi di tengah pandemi seperti yang terjadi sekarang ini.

“Namun sejauh ini, daya beli masyarakat juga banyak ditopang oleh Bansos. Penurunan suku bunga juga belum tentu secara instan akan memperbaiki daya beli masyarakat. Terlebih aktifitas ekonomi global juga tengah bermasalah. Akselerasi ekonomi pada saat ini dengan kebijakan suku bunga rendah justru berpeluang memicu terjadinya kredit macet yang bisa membuat kondisi perbankan memburuk,” jelas Gunawan.

Tetapi, resiko besar tidak bisa dihindarkan, manakala terjadi pembalikan modal. Dan ini yang perlu diwaspadai, mengingat kita akan memasuki resesi di kuartal ketiga ini. Jangan sampai penurunan bunga acuan justru memperburuk mata uang Rupiah, yang bisa menggiring resesi berkepanjangan atau depresi.

“Disisi lain, Respon positif justru ditunjukan Rupiah pada hari ini. Meskipun tidak bergerak terlalu jauh, Rupiah ditutup menguat dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya,” papar Gunawan. Berita Medan, red

 

- Advertisement -

Berita Terkini