AS Disebut Langgar Aturan Dagang Dengan China, Pasar Tidak Begitu Merespon

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Perdagangan hari ini tidak akan banyak berubah dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Penambahan jumlah pasien positif corona yang terus meningkat, ditambah laporan Pfizer terkait dengan efek samping ringan hingga sedang pada relawan yang disuntik vaksin pada tahap uji klinis. Membuat pelaku pasar kembali was-was.

“Disisi lain, organisasi perdagangan dunia (WTO) mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah melanggar aturan perdagangan, khususnya kenaikan tarif yang diberlakukan kepada China selama perang dagang berlangsung. Meski demikian, pelaku pasar menilai keputusan WTO tersebut tidak akan membuat AS menghentikan perang dagangnya dengan China,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Rabu (16/9/2020).

Sehingga pelaku pasar masih akan menempatkan perang dagang sebagai salah satu sentimen negatif jangka panjang, yang akan mempengaruhi pasar nantinya. Sehingga keputusan WTO tersebut tidak akan merubah banyak arah pergerakan pasar. Dan kedepan perang dagang akan tetap menjadi isu panas yang bisa saja menggiring tren pelemahan pada pasar keuangan global.

“Hari ini, pasar sepertinya tidak akan berfluktuasi tajam. Sejumlah sentiment yang berkembang belakangan ini akan membuat Rupiah dan IHSG bererak dalam rentang terbatas. IHSG disesi pembukaan hanya menguat tipis di level 5.108,65. Dan diperkirakan akan bergerak dalam rentang 5.070 hingga 5.130,” jelas Gunawan.

“Untuk mata uang rupiah sejauh ini masih mengalami penguatan dikisaran level 14.820 per US Dolar. Rupiah sendiri diyakini akan berkonsolidasi dikisaran level 14.800 selama sesi perdagangan hari ini,” ujarnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini