Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Melemah 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Koreksi pada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berlanjut, pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG diperdagangkan melemah di level 4.804,64 atau turun 1.77%. Sementara itu, mata uang rupiah juga melemah cukup dalam pada perdagangan hari ini. Setelah kemarin ditutup di level 14.855 per US Dolar, kinerja mata uang rupiah di sesi pembukaan hari ini diperdagangkan di level 14.905 per US Dolarnya.

Hal itu dijelaskan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat (11/9/2020).

“Pasar keuangan masih terus diselimuti oleh sentimen negatif pada perdagangan hari. Dari sisi internal, pelaku usaha masih mengeluhkan kebijakan Gubernur DKI yang memberlakukan PSBB Total. Pelaku pasar langsung menghitung potensi kerugian secara ekonomi yang bisa ditimbulkan dari kebijakan tersebut. Dan tentunya pelaku pasar melakukan penyesuaian terhadap sejumlah harga portfolio khususnya saham, yang sudah barang pasti mengarah pada penurunan harga saham itu sendiri,” paparnya.

Sementara itu, sambungnya, sentimen negatif eksternal adalah memburuknya data klaim pengangguran di AS, yang menggiring terjadinya penurunan kinerja indeks saham di sejumlah bursa di negara lainnya. Walaupun demikian, di Eropa kinerja bursa sahamnya masih bergerak variatif. Kebijakan Gubernur Bank Sentral Eropa atau ECB yang mempertahankan suku bunga di level 0%, tidak memicu terjadinya tekanan besar di pasar keuangan negara benua biru tersebut.

“Sejauh ini, IHSG sendiri sudah melemah di atas 2%. Dan diperdagangkan di bawah level psikologis 4.800. Tekanan pada IHSG sepertinya sulit diredam kecuali ada perubahan kebijakan di DKI yang saat ini tengah menuai kritik dari sejumlah pemangku kebijakan dan dunia usaha. Meskipun  kebijakan yang diambil di tengah pandemic seperti sekarang adalah kebijakan yang dilematis,” imbuhnya mengakhiri. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini