China Selamat dari Jurang Resesi, Harga CPO Langsung Meroket

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Setelah data pertumbuhan ekonomi China di kuartal kedua menunjukan adanya pemulihan, dan membuat China keluar dari ancaman resesi. Pertumbuhan ekonomi China di kuartal pertama yang minus 6.8%, berbalik naik menjadi 3.2% di kuartal kedua. Dan membuat harga crude palm oil  (CPO) langsung menguat. Maklum saja dorongan paling besar ekspor CPO dunia memang datangnya dari China. Negara tirai bambu ini menjadi salah satu negara yang paling besar konsumsi CPO dibandingkan dengan negara lain.

“Jadi wajar, saat China keluar dari resesi harga CPO langsung mengalami kenaikan. Bahkan untuk pengiriman CPO bulan September, harga CPO melesat dikisaran 2.700 ringgit per ton saat ini. Untuk harga terakhir CPO saat ini dijual di kisaran 2.660 ringgit per tonnya. Tidak butuh waktu lama buat harga CPO untuk naik lebih dari 200 poin dalam kurun waktu sepekan,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (21/7/2020).

Menurut Gunawan, kenaikan harga CPO tersebut tentunya akan merubah harga keekonomian tandan buah segar (TBS) di level petani. Kenaikan harga CPO ini tentunya menjadi kabar baik bagi petani kita. Jika nantinya sejumlah negara lain juga mampu melewati masa krisis dari tekanan ekonomi akibat covid 19, saya yakin harga CPO akan mampu kembali naik di atas kisaran 3.000 ringgit per tonnya.

“Disisi lain, pemerintah juga terus mempercepat proses penyerapan sawit lokal dengan melakukan sejumlah upaya serius pengembangan bahan bakar dari sawit. Hal ini yang menjadi salah satu sentiment yang bisa memperbaiki kinerja harga sawit dalam jangka panjang,” sambungnya.

Untuk jangka pendek ini, kata Gunawan, harga CPO masih akan sangat bergantung dari perkembangan obat dan vaksin corona termasuk penambahan jumlah kasusnya. “Dan yang tak kalah penting adalah kinerja PDB sejumlah negara lain yang bisa saja menjadi kabar buruk atau baik tergantung dari realisasi data pertumbuhan di kuartal kedua 2020 ini,” kata Gunawan. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini