IHSG dan Rupiah Menguat, Pasar Keuangan Abaikan Sentimen Negatif

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pada perdagangan kemarin, IHSG menguat signifikan seiring dengan optimisme membaiknya pasar keuangan setelah Bank Sentral AS berencana membeli obligasi swasta hingga ke pasar sekunder. Aksi The FED tersebut memicu optimisme bahwa pasar keuangan akan kembali bergairah seiring dengan kucuran likuiditas Bank Sentral paling berpengaruh di dunia.

“US Dolar kembali akan membanjiri pasar keuangan. Disisi lain, ekonomi AS mulai membaik seiring dengan indeks penjualan ritel yang mencatat kenaikan 17% di bulan Mei kemarin. Sentiment tersebut nantinya akan menggiring tren kenaikan bursa global,” terang Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (17/6/2020).

Tetapi, jelas Benjamin, pasar keuangan pada perdagangan saat ini mengabaikan banyak sentimen negatif dan lebih terfokus pada kemungkinan membaiknya ekonomi pasca dibukanya lockdown. Sambungnya, padahal krisis di perbatasan India dan China yang menewaskan tentara di kedua belah pihak berpotensi memicu terjadinya masalah hubungan kedua negara yang lebih luas, termasuk ke ekonomi.

“Disisi lain, IMF juga menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi di 2020 ini akan lebih buruk dari perkiraan mereka sebelumnya. Yang pada dasarnya semua mengetahui bahwa ekonomi global berpeluang masuk ke jurang resesi. Tetapi seakan semuanya mengabaikan kemungkinan buruk yang jelas akan terjadi dalam waktu dekat tersebut,” lanjutnya.

Jadi, kata Benjamin, pelaku pasar sebaiknya berhati-hati dengan kenaikan kinerja bursa saham belakangan ini. Karena menurut hemat saya perilaku perdagangannya adalah jangka pendek. “Modelnya itu hit and run. Dan rawan terjadi koreksi atau aksi profit taking. Pagi ini IHSG dibuka menguat di level 5.003,01, dan mata uang Rupiah diperdagangkan stabil dengan kecenderungan menguat di kisaran level 14,060 per US Dolar. Berita Medan, Fahmi

- Advertisement -

Berita Terkini