Jangan Keburu Panik Menyikapi Temuan BPK

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM,  Medan – Di tengah pandemic corona saat ini, dan di tengah buruknya kondisi ekonomi global belakangan. Sektor perbankan memang akan menjadi sektor yang paling merasakan dampak dari potensi resesi yang terjadi. Sangat sensitif memang jika berbicara mengenai perbankan.

Terlebih jika berbicara terkait dengan hasil pemeriksaan sejumlah Bank di tengah kondisi seperti sekarang.

“Jadi saya menilai ini masalahnya terletak pada gaya komunikasi. Kalau berbicara substansi baik dari OJK dan BPK saya yakin kita tidak meragukannya. Hanya saja, kabar yang kurang baik atau bahkan kalau sempat digoreng, di tengah kondisi seperti sekarang ini. Tentunya bisa memicu terjadinya kekuatiran di tengah masyarakat,” jelas Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Senin (15/6/2020).

Muncul moral hazard disitu. Isu-isu seperti ini akan sangat dengan mudah untuk menggiring opini. Oleh pihak manapun. Bisa dari bank pesaing ataupun pesaing politik. Isu kurang sedap dari 7 bank yang dipublikasikan ini bisa membuat Bank Pesaing menjadi gencar menarik nasabah dari 7 Bank tersebut.

“Padahal ikhtisar dari hasil pemeriksaan BPK adalah pengawasan tujuh Bank tak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bukan berbicara mengenai kondisi kesehatan suatu Bank. Bukan lantas harus diterjemahkan sebagai kemungkinan Bank mengalami masalah fundamental atau yang mengarah kepada kemungkinan buruk yang terjadi,” jelas dia.

Dikatakannya bahwa kondisi Bank banyak yang bermasalah. “Pada dasarnya masyarakat tahu kok, selama pandemic corona ini banyak bank yang bermasalah. Bukan hanya di Indonesia, banyak bank diseluruh dunia juga tengah mengalami masalah serupa. Sehingga saya justru yakin kalau opini yang dikembangkan ini sengaja disebarkan untuk keperluan tertentu,” kata dia.

Selain isu ini bisa dimanfaatkan Bank Pesaing. Lawan politik atau pihak tertentu bisa memanfaatkan isu ini untuk menggiring opini agar tidak percaya kepada kemampuan pemerintah dalam menyelamatkan industri perbankan. Padahal diantara banyak negara yang terdampak corona, Indonesia dinilai paling tahan banting dibandingkan dengan negara lainnya.

“Jadi temuan BPK ini sebaiknya dijadikan landasan agar kita berupaya lebih keras lagi, agar industri perbankan ini bisa jauh dari kemungkinan buruk apapun yang diakibatkan oleh corona. Masyarakat harus jeli dan proposional dalam menilai temuan BPK tersebut. Dan beri kesempatan kepada otoritas keuangan baik itu OJK dan BI untuk menuntaskan masalah perbankan,” sambungnya.

Bejamin mengatakan, kita punya kesempatan yang lebih baik dibandingkan negara lain dalam urusan perbankan. “Karena ekonomi kita masih mampu tumbuh lebih baik dibandingkan negara sekelas Indonesia lainnya. Jadi jangan keburu kuatir,” jelasnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini