New Normal : Antara Mati Karena Corona, Atau Mati Karena Kelaparan Masyarakat Diminta Berhemat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Secara tahunan, inflasi Sumut hanya sebesar 0.68%. Secara bulanan sebesar 0.43% di bulan Mei 2020. Angka inflasi tahunan sebesar itu biasanya bisa direalisasikan hanya dalam satu bulan, khususnya saat lebaran dan Idul Fitri. Kalau di tahun sebelumnya kita semua memerangi inflasi yang tinggi, namun saat ini kita tengah berupaya bagaimana supaya inflasi ini bisa bergerak ideal.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, daya beli memang masih menjadi masalah mendasar masyarakat Sumut. Sulit berharap daya beli bisa pulih dalam waktu dekat. Bantuan masih menjadi jalan agar masyarakat bisa mendapatkan daya belinya. Mungkin para ibu rumah tangga senang dengan tren penurunan harga pangan tersebut. Namun saya pastikan bahwa, saat ini para ibu rumah tangga juga kesulitan, bahan pokok murah sekalipun mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya.

“Nah inilah masalah di ekonomi saat pandemic seperti sekarang ini. Jadi pada dasarnya kalau harga kebutuhan pangan naik, namun pendapatan juga naik, masalah ekonomi yang ditimbulkan itu tidaklah buruk. Tetapi kalau barang murah, tetapi uang tidak ada, masalah ini justru lebih serius dibandingkan kenaikan harga tadi,” jelas Benjamin.

Benjamin menambahkan, yang kita hadapi sekarang adalah, harga barang murah tetapi pendapatan berkurang atau bahkan tidak ada pendapatan sama sekali. Ini tantangan berat, sama halnya seperti harga pangan naik, tetapi pendapatan tetap atau bahkan turun.

Tidak mudah berhadapan dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini. Umumnya yang diinginkan manusia adalah pendapatan naik, tetapi harga pangan turun. Namun kondisi seperti itu mustahil bisa didapatkan. Itu hanya angan-angan, jangan sesekali terlintas di benak kita. Karena bertentangan dengan sifat dasar manusia yakni dimana disaat pendapatan naik, tren konsumsinya juga naik.

Tren inflasi Sumut yang terbilang sangat rendah di kuartal kedua ini menyisahkan masalah serius. Meskipun peluang kita selamat dari resesi tetap terbuka. Kita masih lebih beruntung dibandingkan dengan negara tetangga kita sendiri seperti Malaysia atau Singapura, yang tinggal menunggu detik detik jatuh ke jurang resesi.

Untuk itu, Benjamin menyarankan sekalipun harga pangan turun masyarakat harus berhemat. Bahkan harus lebih ketat berhematnya. Gunakan uang seperlunya sesuai kebutuhan. Apalagi kalau uang itu adalah bantuan dari pemerintah. New normal di bulan ini bisa saja memberikan harapan pemulihan, tetapi jangan bergantung 100%.

“Karena apapun bisa terjadi diluar ekspektasi kita. Kita tentunya berharap yang terbaik yang akan diberikan oleh Tuhan. Tetapi kita juga harus mewaspadai kemungkinan terburuk. Ditengah pandemic ini ada dua pembunuh yang hadir ditengah tengah kita. Yakni virus corona itu sendiri, dan satu lagi kita bisa mati karena kelaparan,” jelas Benjamin. Berita Medan, Fahmi

- Advertisement -

Berita Terkini