Masyarakat Banjiri Pusat Perbelanjaan, Ada Resiko Ekonomi Besar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sepekan sebelum lebaran, aktifitas masyarakat terlihat ramai. Keramaian ini seakan mengabaikan penyebaran corona dan tidak begitu menghiraukan aturan PSBB yang tengah diberlakukan.

“Dari pantauan saya, terjadi kenaikan aktifitas masyarakat di sejumlah pusat perbelanjaan baik tradisional maupun yang modern,” kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (19/5/2020).

Benjamin mengatakan, lonjakan aktifitas ini memang bagus bagi perekonomian kita. Khususnya wilayah Sumatera Utara. Dimulai dari pedagang yang mulai melakukan aktifitas, bertambahnya penyerapan tenaga kerja, dan ada indikasi peningkatan daya beli masyarakat. Semua ini perlu disyukuri meskipun disisi lain ada catatan penting yang harus diperhitungkan.

Pertama, bantuan uang tunai dari pemerintah maupun bentuk bantuan sosial lainnya memang menyelamatkan masyarakat dari potensi penurunan daya beli. Tetapi yang patut disayangkan, setelah ada bantuan tunai tidak sedikit masyarakat yang justru membelanjakan uang untuk kebutuhan sandang non primer.

Kedua, pada dasarnya memang selalu terjadi kenaikan penyerapan tenaga kerja saat menjelang lebaran. Dan penyerapan maupun ketersediaan lapangan kerja ini sifatnya sementara atau cylical. Jadi kita tetap waspada potensi penambahan jumlah angka pengangguran setelah lebaran usai. Dan jika pemerintah tidak berani membuka aktifitas ekonomi masyarakat dalam kondisi normal. Maka besar kemungkinan tekanan ekonomi tetap akan terjadi di kuartal kedua.

Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan saya. SUMUT sejauh ini berpeluang mencetak pertumbuhan ekonomi minus di kuartal kedua. Jika sampai juni nanti kondisi ekonomi masyarakat tidak mengalami pemulihan.

Ketiga, aktifitas ekonomi masyarakat yang terbilang “bebas” belakangan ini menyisahkan masalah dimana akan ada potensi terjadinya ledakan jumlah pasien covid 19. Penambahan ini jika nantinya terus memburuk bukan tidak mungkin akan membuat aktifitas ekonomi masyarakat kembali terpukul. Dalam jangka panjang memang sangat berbahaya bagi ekonomi.

“Terlebih jika nantinya ada kemunduran dalam proses temuan vaksin yang bisa berakhir pada ledakan angka pasien covid maupun tekanan ekonomi,” ungkapnya.

Sejauh ini memang ada progress positif terkait temuan vaksin oleh perusahaan moderna di AS. “Akan tetapi masih butuh waktu untuk memastikan 100% keberhasilan dan  pendistribusian vaksin tersebut di seluruh dunia terlaksana,” ujar Benjamin. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini