BI Diperkirakan akan Turunkan Bunga, Rupiah Berlanjut Menguat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kinerja pasar keuangan pada perdagangan hari ini berpeluang mengalami penurunan Sejumlah kinerja indeks bursa di Asia juga mengalami perlambatan kinerja yang sama.

“Meskipun sebelumnya terjadi kesepakatan terkait dengan pemotongan output minyak oleh negara OPEC. Kesepakatan mengenai pemotongan output minyak tersebut, seyogyanya memberikan kabar baik khususnya bagi perusahaan yang berbasiskan energy,” ujar Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (13/4/2020).

Namun pandemi corona merubah ekspektasi tersebut. Dimana permintaan akan minyak yang rendah, berpotensi menggiring terjadinya peluang bagi harga minyak mengalami penurunan kembali. Pasca kesepakatan OPEC, harga minyak justru mengalami penurunan. Jenis WTI saat ini dijual dikisaran $23 per barel. Dari sebelumnya yang sempat mendekati $30 per barel.

“Disisi lain, kinerja pasar saham sejauh ini masih dihantui oleh penambahan kasus baru corona di China yang mulai mengalami kenaikan. Indikasi ini menjadi kabar buruk bagi pelaku pasar termasuk pelaku pasar domestik, yang juga nantinya baru akan melihat perkembangan terkini penerapan PSBB dan dampaknya terhadap ekonomi. Sentimen eksternal dan internal masih belum sepenuhnya mendorong pemulihan kinerja pasar keuangan,” imbuhnya.

IHSG pada hari ini dibuka di level 4.644,91 mengalami pelemahan. Sementara itu mata uang Rupiah diperdagangkan menguat di level 15.800. Sentimen domestik yang dinanti pelaku pasar diantaranya adalah kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan besaran suku bunga acuannya di minggu ini.

“Potensi penurunan suku bunga itu dilandasi oleh perlambatan yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi nasional sehingg dibutuhkan dukungan dari sisi kebijakan moneter,” bebernya mengakhiri. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini