Tahun 2020, Pemerintah Rencana Suplai Listrik ke 433 Desa dan 4.191 Rumah Tangga

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Pemerintah memiliki rencana pada tahun 2020 ini mensuplai listrik untuk 433 desa dan juga melistriki 4.191 rumah tangga.

Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, melalui Konferensi Video, Jumat (3/4).

Dia mengatakan, menjadi kewajiban pemerintah karena energi khususnya listrik merupakan kebutuhan dasar kemudian juga merupakan modal pertumbuhan.

”Negara/pemerintah sesuai undang-undang wajib menjamin ketersediaan energi dan kemudian semua masyarakat perlu dijamin aksesnya terhadap energi dan juga yang pasti harus bisa terjangkau tarifnya,” ujar Menteri ESDM.

Dia menyampaikan bersama-sama dengan PLN, BUMN, jumlah desa yang ada di Indonesia ini berjumlah 83.436.

”Desa yang sudah berlistrik itu berjumlah 83.003, sehingga desa yang belum berlistrik itu masih tersisa 433 desa,” imbuh Arifin.

Daya listrik selama ini disuplai berasal dari PLN untuk 74.430 desa, lanjut Menteri ESDM, kemudian yang tidak disuplai oleh PLN sebanyak 5.515 desa dan ini disuplai oleh swadaya masyarakat maupun bantuan daripada pemda setempat.

”Kemudian juga kita berupaya 2 tahun lalu kita berupaya untuk bisa melistriki menambah dengan menyediakan sebesar LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) sebesar 3.058. Ini LTSHE ini juga mempunyai waktu pakai yang memang ke depannya harus kita ganti,” kata Menteri ESDM.

Kementerian ESDM katanya telah memetakan desa yang belum berlistrik itu ada di Papua sejumlah 324 desa, kemudian Papua Barat sejumlah 103 desa, kemudian di Nusa Tenggara Timur itu 5 desa, dan Maluku .

”Kami sudah mendapatkan data bahwa PLN sudah melakukan pemetaan daripada lokasi-lokasi desa ini. Masih banyak desa-desa terutama di daerah Papua yang memang masih memiliki kesulitan dalam hal keterjangkauan untuk bisa mendapatkan suplai dari grid,” sambungnya.

Untuk itu, Menteri ESDM sampaikan memang harus ada teknologi sendiri untuk bisa mendukung terjaminnya suplai.

”Program yang sama juga kita lakukan di tahun 2021, yaitu adalah antara lain juga untuk bisa menggantikan LTSHE yang memang life time-nya kurang lebih hanya 3 tahun, di tahun 2022 kita tambah demikian,” tambahnya

Ke depannya, Menteri ESDM menyebutkan bahwa rumah tangga-rumah tangga ini akan disuplai, agar adanya peningkatan konsumsi penyerapan energi listrik untuk rumah tangga-rumah tangga sehingga bisa memiliki dukungan untuk kegiatan industri-industri rumah tangga.  (mn/sk)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini