Kelompok Tani Serhumpun Kampung Sulum Aceh Tamiang, Kembangkan Kopi Kampong

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Aceh Tamiang – Irwansyah Putra atau biasa disapa Agam merupakan Ketua Kelompok Tani Serhumpun, beliau beserta anggota kelompok taninya saat ini sedang berupaya untuk kembali mencoba mengembangkan tanaman kopi kampong, atau kopi ini merupakan sejenis dengan Kopi Robusta.

Kegiatan usaha pengembangan kopi kampong ini merupakan kegiatan swadaya anggota Kelompok Tani Serhumpun yang saat ini proses pembuatan bibit sudah hampir berjalan setahun yang lalu dengan jumlah 9000 batang untuk tahap pertama.

Menurut Agam selaku Ketua Kelompok Tani pada Kamis (19 saat ini bibit yang kami usahakan ini sudah layak untuk ditanam dilahan masing-masing anggota kelompok, karena menurutnya, bibit ini sudah besar dipolibeknya.

“Pada awalnya saya mencoba untuk mengajak anggota kelompok tani ini untuk mengembangkan kopi kampong dengan melihat sejarah masa lalu, menurut saya pada zaman dahulu Kampong Sulum ini dan di kampong sejirannya pernah menjadi daerah penghasil kopi kampong, saya tidak tahu tahun berapa masa itu tapi menurut saya kopi ini telah ada dimasa orang tua dan nenek kami saat itu,” jelasnya.

“Karena itu saya dan anggota kelompok mencoba berupaya untuk mengembalikan kisah lama itu untuk dibangkitkan dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, sebab kopi saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat secara luas, memang saat ini kami masih memiliki keterbatasan modal sebab kegiatan ini hanya bermodalkan gotong royong anggota kelompok dengan memanfaatkan biji kopi peninggalan jaman dulu yang saat ini masih ada tersisa sedikit di lahan-lahan perkebunan masyarakat,” ujarnya.

“Saya dan anggota kelompok berharap agar kedepannya nanti Kampung Sulum ini akan menjadi salah satu daerah penghasil kopi kampong dan akan menjadikan sumber ekonomi masyarakat yang lebih baik,” tambahnya.

Dalam kegiatan pengembangan bibit kopi kampong ini selain swadya anggota kelompok juga telah dibantu oleh salah seorang donatur dengan seadanya dan dalam jumlah kecil, namun Agam enggan untuk menyebutkan nama donatur tersebut, menurutnya donatur tersebut memiliki cita-cita yang sama seperti yang kami cita-citakan saat ini, dengan sumbangan beliau tersebut kami mencoba untuk mengembangkannya sehingga untuk biaya pembelian polibek kami merasa sangat terbantu.

“Saya dan seluruh anggota Kelompok Tani berharap kepada Pemerintah Aceh Tamiang dan Pemerintah Aceh agar sudi kiranya untuk memperhatikan kami disini, banyak kekurangan yang kami alami saat ini, untuk membangun daerah ini menjadi daerah penghasil kopi kampong ada beberapa infrastruktur yang kami butuhkan mulai dari jalan dan jembatan menuju areal lahan pertanian masyarakat Kampong Sulum,” ujar Agam.

“Kami merasa sangat berterimakasih kepada Pemerintahan Kampong Sulum melalui ADD saat ini ada terbangunnya jalan produksi pertanian di beberapa titik lokasi pertanian masyarakat, namun menurut saya ADD tersebut belumlah cukup untuk membangun jalan produksi pertanian secara maksimal dikarenakan anggaran yang tidak terlalu besar sebab masih banyak lagi anggaran yang diperuntukan untuk pembangunan lainnya di Kampong Sulum ini,” tutupnya. Berita Aceh Tamiang, Marda

- Advertisement -

Berita Terkini