Bidang SDA PB HMI, Mempertanyakan Kinerja Pertamina

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Andi Satria Harahap ketua bidang Pemberdayaan Sumber Daya Alam PB HMI (PSDA PB HMI) mempertanyakan kinerja Pertamina dalam mengelola ladang minyak yang di ambil alih (alih kelola) oleh Pertamina dari pengelola swasta yang telah habis masa kontraknya.

“Lifting minyak bumi dari ladang minyak yang dikelola PERTAMINA saat ini mengalami penurunan, dan hal ini berdampak buruk terhadap APBN. Pengelolaan ladang minyak oleh PERTAMINA harusnya bisa lebih produktif sehingga dapat menambah pundi-pundi Kas Negara, bukannya malah makin loyo,” bebernya, Selasa (30/7/2019) di Jakarta.

Andi menambahkan, ada yang salah dari manajemen Pertamina, ini harus di bahas serius dan pemerintah harus mengevaluasi kinerja Pertamina sebagai perusahaan plat merah.

“Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa ada 6 KKKS yang liftingnya turun. 5 dari 6 KKKS itu adalah; Pertamina, PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES), Pertamina Hulu Offshore North West Java (PHE ONWJ), serta Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Semuanya adalah blok-blok yang di alih kelola oleh Pertamina,” jelasnya.

Lanjutnya, Kami sebagai civil society yang mengamati persoalan ini berpendapat harus ada sebuah keterbukaan dari pihak Pertamina atas hal ini, agar masalahnya bisa segera teratasi. Jika tidak, masalah ini justru akan semakin membuat APBN terbebani. Selain itu, kita juga justru di kejutan oleh peristiwa tumpahan minyak yang terjadi di Karawang beberapa hari lalu. Semakin menambah pertanyaan di benak kita; apa sebenarnya yang sedang terjadi di dalam tubuh PERTAMINA ? Mengapa kualitas kinerja PERTAMINA semakin menurun ?

“PERTAMINA sebagai perusahaan plat merah yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam pengelolaan migas segera berbenah, dan ini dengan dimulai melalui sebuah iktikad dan keterbukaan dalam tubuh PERTAMINA. Kami mengimbau semua stakeholders harus menyikapi persoalan ini dengan serius,” harap Andi Satria. Berita Langkat, red

- Advertisement -

Berita Terkini