Cita-cita Reformasi yang Dibajak

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Tujuan gerakan reformasi secara umum adalah memperbarui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Hal itu dijelaskan Koordinator Nasional Forum Silaturahmi Mahasiswa Muhammad Mas’ud Silalahi di Medan, Selasa (21/5/2019).

Dia menerangkan, secara khusus, tujuan gerakan reformasi, antara lain:
1. Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
2. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
3. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.

Namun, menurutnya, pada kenyataannya hari ini yang kita rasakan malah berbanding terbalik dari apa yang kita rumuskan bersama. Faktanya hari ini kita di bidang ekonomi telah disentral dan berubah wujud menjadi Kapitalisme, Politik hanya dikuasai oleh orang-orang beruang, Hukum hanya berpihak pada atasan bukan bawahan dan kehidupan Sosial kita berubah wujud menjadi saling tidak memiliki rasa kepedulian satu sama lainnya dan hanya membela kelompoknya masing-masing hingga saling merasa kelompoknya paling benar tanpa adanya bahu-membahu membangun bersama-sama.

Faktanya, kata Mas’ud, secara ekonomi kita sedang dimiskinkan dan adanya pembagian yang tidak adil dan merata. Pasal 33 ayat 3 yang berbunyi; ”Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Namun apa yang telah di dapatkan masyarakat kita dari hasil kekayaan alam indonesia yang begitu sangat besar ini?

Secara politik kita sudah tidak lagi sambung kepada pemimpin, sehingga setiap gerak politik mesti menggunakan kos politik yang sangat tinggi dan kita menjadi sangat transaksional dalam urusan memilih pemimpin.

“Belum lagi urusan Hukum dan Sosial, ini sangat memprihatinkan sekali,” ungkapnya.

Tapi, Mas’ud tidak menyalahkan siapa-siapa, karena ini adalah tugas dan tanggungjawab kita bersama untuk melakukan perbaikan dan kebaikan bangsa dan negara ini dimasa yang akan datang.

“Mari kita mulai dari diri sendiri demi kepentingan bangsa dan negara kita 10-20 tahun mendatang,” tandasnya.

#JalanCintaMMS

- Advertisement -

Berita Terkini