Indonesia Masih Jadi Negara Favorit Tujuan Investasi Asing

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Bandung (Jabar) – Kemlu berpartisipasi aktif dalam West Java Ambassador Forum yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Bandung (5/4). Dalam forum tersebut. Kemlu diwakili Pusat P2K2 Amerika dan Eropa.

Tujuan forum ini adalah untuk memaparkan peluang investasi di Jawa Barat, dan dihadiri oleh perwakilan dari negara sahabat dan mitra investasi Jawa Barat.

“Kondisi perekonomian Jawa Barat telah semakin membaik, antara lain ditandai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi dan investasi, kestabilan tingkat inflasi, dan penurunan tingkat kemiskinan,” Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyampaikan hal ini dalam sambutan pembukaan acara tersebut.

Selain itu, lanjutnya, Provinsi Jabar juga telah memberikan berbagai kemudahan investasi, seperti sistem perizinan investasi 3-Hour Investment Licensing Service, khususnya untuk daerah industri di Karawang dan Bekasi. Pertumbuhan positif itu diharapkan dapat menjadi stimulus mengalirnya investasi asing ke Jawa Barat.

Kepala Pusat P2K2 Amerika dan Eropa, Leonard F. Hutabarat Ph.D yang menjadi salah satu pembicara pada forum tersebut, menyampaikan bahwa Indonesia berada di peringkat keenam negara di kawasan Asia yang menerima investasi asing terbesar.

“Jawa Barat, khususnya, sejak lima tahun lalu merupakan daerah yang paling digandrungi investor untuk menanamkan modalnya dengan nilai total investasi tahun 2016 mencapai 5,5 milyar dollar AS,” kata Leonard.

Dalam publikasi World Investment Report 2016, UNCTAD menempatkan Indonesia pada peringkat ke-9 negara yang memiliki prospek investasi terbaik hingga tahun 2018.

Dengan terus membaiknya perekonomian Indonesia, yang salah satunya ditandai dengan proyeksi pertumbuhan GDP di atas 5% untuk tahun 2017 dan 2018, Indonesia seharusnya juga mulai berpikir untuk untuk menanamkan investasinya di negara lain, bukan hanya melulu mencari sumber modal dari negara lain.

PricewaterhouseCoopers, sebuah lembaga think tank kredibel dunia, bahkan memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar dunia pada tahun 2050 di bawah RRT, India, dan Amerika Serikat.

Dalam rangka mendukung dan memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bergerak ke arah yang positif, Kemlu menetapkan diplomasi ekonomi sebagai salah satu prioritas. Selain mengembangkan kapasitas dan potensi trade, tourism, and investment Indonesia, diplomasi ekonomi juga membidik peningkatan ataupun pembukaan kerja sama dengan mitra non-tradisional Indonesia.

Pusat P2K2 Amerop saat ini tengah mengkaji potensi peningkatan hubungan kemitraan tersebut dengan empat negara di kawasan Amerika dan Eropa, yaitu Meksiko, Chile, Polandia, dan Turki. Untuk itu, ditekankan kembali oleh Kapus P2K2 Amerop, diplomasi ekonomi tersebut tidak hanya dilakukan di pusat, namun juga dapat dilakukan di provinsi dan daerah secara bersinergi.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini