Cuaca Buruk, Nelayan Tanjung Tiram ‘Menjerit’

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Alvian

MUDANews.com, Batubara (Sumut) – Nelayan merupakan pekerjaan utama bagi masyarakat pesisir di Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara. Penghasilan nelayan sangat ditentukan oleh faktor alam. Para nelayan akan menghadapi masalah apabila cuaca tidak mendukung dan berbahaya jika dipaksakan melaut.

Saat diwawancarai MUDANews.com, Selasa (21/2), salah seorang nelayan yang biasa disapa Pak Anto (49) mengatakan bahwa akhir-akhir ini, nelayan tidak dapat melaut disebabkan cuaca yang buruk.

“Akhir-akhir ini saya tidak melaut seperti biasanya karena kita tau sendiri cuaca yang tidak bagus, angin kencang. Dan ini menjadi hambatan untuk melaut, karena juga mengancam keselamatan kalau kita melaut dengan cuaca seperti ini,” ujarnya.

Sedangkan Pak Sanusi (45) sebagai pedagang juga mengaku merasakan imbas dari tidak melautnya nelayan.

“Saya sebagai pedagang juga merasakan, akhir -akhir ini penjualan sepi. Pendapatam menurun karena banyak nelayan yang tidak melaut. Kita kan tahu mata pencaharian masyarakat ini adalah nelayan, jadi kalau nelayan saja tidak melaut imbasnya ke pedagang seperti kami ini juga ada,” jelasnya.

Hal ini disinyalir dapat menyebabkan perekenomian di Tanjung Tiram yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan mengalami krisis.

Pak Anto berharap pemerintah dapat membuka pelatihan atau lapangan pekerjaan alternatif kepada masyarakat Tanjung Tiram.
“Karena kalau mengharapkan hasil tangkapan ikan saja tidak akan cukup. Kami juga punya tanggungan anak yang sekolah di perguruan tinggi. Kami sangat mengharapkan kesejahteraan oleh pemerintah kepada kami masyarakat nelayan tentunya,” tutupnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini