Mudanews.com Aceh Tamiang — Perhimpunan Ahli Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (PERHATI-KL) menuntaskan kegiatan Bakti Kesehatan bagi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bentuk pengabdian langsung dokter spesialis THT-BKL dalam merespons dampak kesehatan dan psikososial pascabencana.
Bakti kesehatan tersebut dipimpin langsung Ketua Umum PERHATI-KL Pusat 2025–2028, Prof. Dr. dr. AC Romdhoni, dan melibatkan puluhan dokter spesialis THT-BKL relawan dari berbagai wilayah di Indonesia. Para relawan memberikan pelayanan tanpa pamrih di sejumlah titik yang terdampak paling parah.
Pelayanan yang diberikan meliputi pemeriksaan dan pengobatan penyakit THT serta penyakit umum, trauma healing dan dukungan psikososial bagi anak-anak serta keluarga pengungsi, hingga penyaluran bantuan kemanusiaan berbasis kebutuhan riil di lapangan. Bantuan tersebut antara lain air bersih, tandon air, perlengkapan memasak, lampu tenaga surya, pakaian, dan sembako.
“Kami melihat langsung bahwa bencana tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kondisi mental dan rasa aman masyarakat. Karena itu, kehadiran dokter harus membawa obat sekaligus harapan,” ujar Prof. Romdhoni dalam keterangannya.
Kegiatan ini terlaksana berkat koordinasi lintas sektor dengan PMI Sumatera Utara, pemerintah daerah, fasilitas kesehatan setempat, serta jejaring organisasi profesi kedokteran. Sejumlah wilayah dengan akses terbatas turut menjadi prioritas layanan tim relawan.
Prof. Romdhoni juga menyampaikan apresiasi kepada para donatur yang telah mempercayakan zakat, infak, sedekah, dan donasi kemanusiaan kepada PERHATI-KL melalui Yayasan Karya Kasih Kesehatan PERHATI (YK3P). Menurutnya, dukungan tersebut memungkinkan bantuan disalurkan secara cepat, transparan, dan tepat sasaran.
Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada PMI Sumatera Utara, IDI Cabang Aceh Utara dan Medan, pengurus PERHATI-KL wilayah dan cabang, Kolegium Ilmu Kesehatan THT-BKL, civitas akademika FK Universitas Sumatera Utara dan FK Universitas Tanjungpura, serta seluruh relawan dan pihak pendukung lainnya.
“Pengabdian ini bukan akhir. Ini bagian dari ikhtiar panjang menjaga martabat manusia dan nilai kemanusiaan,” tegas Prof. Romdhoni.
PERHATI-KL menyadari bahwa bantuan yang diberikan masih terbatas dan belum sepenuhnya menjawab seluruh kebutuhan korban banjir. Oleh karena itu, melalui YK3P, PERHATI-KL menyatakan tetap membuka donasi dan akan terus menyalurkan bantuan secara berkelanjutan bagi masyarakat terdampak bencana.
Rakyat bantu rakyat. Dokter hadir untuk bangsa.***(Suratmin Ragil)

