Laporan BNPB: Aceh Masih 10 Kecamatan Terisolasi, Sumut Nihil Isolasi, Sumbar Tersisa Satu Kecamatan

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Aceh — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan kondisi wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga pertengahan Desember 2025, Aceh masih mencatat wilayah terisolasi, sementara Sumatera Utara telah terbebas dari isolasi, dan Sumatera Barat menyisakan satu kecamatan terisolasi.

Di Provinsi Aceh, BNPB mencatat 15 kabupaten/kota terdampak bencana banjir dan longsor. Total wilayah terdampak meliputi 225 kecamatan dan 3.978 gampong. Yang menjadi perhatian serius, masih terdapat 10 kecamatan terisolasi dengan 96 gampong yang belum sepenuhnya dapat diakses. Kecamatan terisolasi tersebut tersebar di Aceh Tengah, Pidie Jaya, Gayo Lues, dan Bener Meriah. BNPB menyebutkan, sebagian wilayah Aceh masih berada dalam status tanggap darurat, meskipun beberapa kabupaten/kota mulai bersiap memasuki fase transisi ke pemulihan.

Sementara itu, di Provinsi Sumatera Utara, kondisi menunjukkan perkembangan lebih baik. Berdasarkan pembaruan BNPB per 17 Desember 2025, tercatat 13 kabupaten/kota terdampak banjir dengan 195 kecamatan, 158 kelurahan, dan 763 desa terdampak. Seluruh wilayah Sumatera Utara dilaporkan tidak memiliki kecamatan terisolasi, menandakan akses logistik dan pelayanan dasar telah kembali terbuka, meski dampak sosial dan kerusakan masih memerlukan penanganan lanjutan.

Adapun di Provinsi Sumatera Barat, BNPB melaporkan 8 kabupaten/kota terdampak bencana. Wilayah terdampak meliputi 12 kecamatan, dengan catatan masih terdapat 1 kecamatan terisolasi, tepatnya di wilayah Kabupaten Agam yang mencakup 1 nagari dan 3 jorong. Meski sebagian besar akses telah pulih, kondisi geografis perbukitan dan kerusakan infrastruktur membuat proses normalisasi belum sepenuhnya tuntas.

BNPB menegaskan, fokus penanganan saat ini diarahkan pada pembukaan akses wilayah terisolasi, pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, serta percepatan transisi dari tanggap darurat menuju pemulihan. Koordinasi lintas kementerian, pemerintah daerah, TNI-Polri, serta relawan kemanusiaan terus diperkuat, terutama untuk wilayah Aceh yang masih menghadapi isolasi kecamatan.

“Prioritas utama adalah membuka keterisolasian, memastikan layanan kesehatan, air bersih, dan logistik dapat menjangkau seluruh warga terdampak,” demikian penegasan BNPB dalam laporan resminya.

Dengan dinamika cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada, memperkuat kesiapsiagaan, serta memastikan informasi kebencanaan tersampaikan secara cepat dan akurat hingga ke tingkat desa dan gampong.**(Red)

Berita Terkini