PUPR Putuskan Proyek Aspal Aceh Tamiang Kembali ke Alur Selebu

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews.com — Aceh Tamiang | Setelah sempat menuai perhatian warga karena dugaan salah lokasi, proyek pengaspalan jalan di Kecamatan Kejuruan Muda akhirnya menemukan titik terang.
Pihak Dinas PUPR Kabupaten Aceh Tamiang mengambil langkah cepat dengan menggelar musyawarah bersama warga Kampung Alur Selebu, lokasi yang tertera dalam papan plank proyek.

Pertemuan tersebut berlangsung di kantor Datok Penghulu Kampung Alur Selebu, Senin(20/10/2025), dihadiri oleh Sekretaris Dinas PUPR, Kabid Bina Marga, Camat Kejuruan Muda, Kapolsek Kejuruan Muda, serta sejumlah anggota DPRK Aceh Tamiang.
Turut hadir Pj Datok Penghulu, Ketua MDSK, tokoh masyarakat, dan perwakilan LSM Transparency Aceh.

Dalam forum itu, warga menyampaikan pandangan terkait pelaksanaan proyek yang sebelumnya sempat menimbulkan kebingungan.
Mereka berharap agar pengerjaan jalan dilakukan sesuai alamat yang tercantum di papan proyek, yakni Kampung Alur Selebu.

Setelah mendengarkan masukan dari masyarakat, pihak Dinas PUPR bersama perwakilan DPRK Aceh Tamiang sepakat untuk mengembalikan pelaksanaan proyek ke lokasi semula, sesuai dengan titik koordinat dan alamat resmi di plank kegiatan.
Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan pengecekan ulang dan pembahasan bersama seluruh unsur yang hadir.

Langkah cepat Dinas PUPR ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga pemantau lokal.
Sikap terbuka pemerintah dianggap mencerminkan komitmen terhadap transparansi dan kemauan memperbaiki arah pelaksanaan pembangunan di lapangan.

“Keputusan itu menunjukkan bahwa aspirasi warga didengar dan ditindaklanjuti dengan baik. Musyawarah ini menjadi contoh positif bagaimana kebijakan publik bisa dikoreksi secara terbuka tanpa menimbulkan konflik,” ujar Ahmad Sarkani, perwakilan LSM Transparency Aceh yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Dengan tercapainya kesepakatan bersama, polemik proyek pengaspalan di Kejuruan Muda kini dinyatakan selesai.
Warga berharap langkah ini menjadi awal bagi pelaksanaan pembangunan yang lebih akurat dan sesuai dokumen perencanaan, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.

[tz]

Berita Terkini