, menanggapi aksi viral Gubernur Sumut Bobby Nasution yang menghentikan truk berpelat BL. Dalam pidatonya di Banda Aceh, Mualem mengajak masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menganggap kegaduhan itu hanya sebagai kicauan burung.){kind=link}
Mudanews.com- Banda Aceh | 30 September 2025, Di hadapan para hadirin, Gubernur Aceh Mualem tampil dengan gaya khasnya—tenang, sederhana, namun penuh perumpamaan. Setiap kalimat yang keluar terdengar seperti pepatah, menyimpan pesan agar masyarakat tidak gegabah menyikapi keadaan.
“Kalau sudah dijual, kita beli. Kalau sudah gatal, kita garuk,” ujarnya sambil tersenyum tipis. Kalimat itu seakan menegaskan bahwa setiap persoalan ada waktunya sendiri, tidak perlu dipaksakan sebelum saatnya tiba.
Ia lalu mengingatkan agar masyarakat tidak hanyut dalam kegaduhan yang datang dari luar.
“Biarlah kita tenang saja. Anggap saja itu angin berlalu, kicauan burung yang merugikan dia sendiri,” lanjutnya. Suasana pun hening, seolah para pendengar sedang merenungkan makna di balik ucapan itu.
Bagi Mualem, menjaga ketenangan jauh lebih penting ketimbang terpancing emosi. Karena hanya dengan kepala dingin, langkah ke depan bisa lebih terarah. “Kita tunggu-tunggu saja, sampai Feri kita siap,” katanya menutup pidato, memberi isyarat bahwa ada momentum yang sedang dipersiapkan.
Pesan itu sederhana, namun kuat: sabar, tenang, dan bijak menghadapi segala tantangan.
tz] Sumber: Pidato Gubernur Aceh Mualem