MudaNews.com, Aceh Singkil – Himpunan Masyarakat Aceh Singkil (HIMAPAS) mendesak aparat kepolisian untuk bertindak tegas dalam memberantas praktik mafia bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang dinilai marak terjadi di wilayah Aceh Singkil.
Ketua HIMAPAS, Sapriadi Pohan, menyebut lemahnya pengawasan aparat menjadi celah bagi oknum tertentu untuk menguasai distribusi BBM bersubsidi. Akibatnya, masyarakat kecil yang seharusnya menjadi penerima manfaat justru dirugikan.
“Jangan sampai ada kesan aparat tutup mata. Kelangkaan dan antrian panjang di SPBU bukan tanpa sebab, besar kemungkinan karena ada permainan distribusi BBM subsidi. Polisi harus bergerak cepat dan menindak mafia yang bermain di balik ini,” tegas Sapriadi, Selasa (30/9/2025).
Ia menambahkan, keberadaan mafia BBM subsidi bukan hanya merugikan masyarakat tetapi juga melemahkan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Kondisi tersebut, menurutnya, berpotensi memicu keresahan sosial apabila tidak segera ditangani secara serius.
HIMAPAS juga mendorong Polres Aceh Singkil untuk menggandeng Instansi terkait melakukan pengawasan ketat di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Selain itu, sistem distribusi dinilai perlu dibenahi agar tepat sasaran.
“Kami minta polisi tidak hanya menggelar razia formalitas, tetapi benar-benar membongkar jaringan mafia yang mengatur permainan harga dan distribusi BBM subsidi di Aceh Singkil. Penegakan hukum yang tegas akan memberikan efek jera,” tambah Sapriadi.
Ia berharap Kapolres Aceh Singkil segera menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi, sekaligus menindak oknum yang terlibat, baik dari pihak pengusaha, agen, maupun aparat jika terbukti bermain.
“Jika dibiarkan, masyarakat kecil yang jadi korban, sementara mafia semakin kaya. Ini masalah serius yang tidak bisa dianggap sepele,” pungkasnya.(**)