Mudanews.com, Langsa – Dampak terpuruknya ekonomi Indonesia, sudah menyebar keseluruh aspek, termasuk para buruh di Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Langsa kini “menjerit”, karena penghasilannya sudah tidak mencukupi kebutuhan hidup untuk keluarganya.
“Kondisi terpuruk ekonomi saat ini, tentu sangat berdampak kepada penghasilan buruh di SPSI Kota Langsa ini. Karena barang masuk bongkar muat barang pun sedikit,” kata Ketua Dewan Pengurus Cabang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC SPSI) Kota Langsa, Yusri Tambunan melalui Ketua Unit Pekerja Kecamatan (SPSI) Gampong Belang Senibung, Kecamatan Langsa Kota, Sulaiman alias Agam, ditemui Mudanews.com, Kamis, (4/9/2024) di Gudang Bongkar Muat Barang, Gampong Belang Senibung, Kecamatan Langsa Kota.
Agam menambahkan, berkurangnya barang bongkar muat yang masuk di gudang tersebut, membuat penghasilan (pendapatan) buruh SPSI ikut berkurang, sehingga memenuhi kebutuhan hidup keluarga tidak mencukupi.
“Kami keteter (kesuliatan) ini. Saya punya anak empat dari penghasilan bongkar muat saat ini, untuk belanja pun sudah tidak cukup ni,” terangnya.
Agam juga menyampaikan, sebelum kondisi terpuruknya ekonomi saat ini, penghasilan bongkar muat barang bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, namun kondisi tersebut sudah berbalik arah 180 derjat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sudah tidak mencukupi.
“Sebelumnya penghasilan bongkar muat bisa cukup untuk kebutuhan dirumah. Sekarang makin tidak cukup, karena barang bongkar muat yang masuk sudah berkurang. Apa yang kita beli mahal, bawang kita beli mahal. Cuman karena pekerjaan kami ini, mau gemana lagi. Ngak mungkin kita ganggu orang untuk merampas orang punya,” ungkapnya.
Agam merincikan, sebelum krisis ekonomi melanda, para buruh SPSI bongkar muat barang bisa mendapatkan penghasilan Rp 3 juta, sedangkan kini para buruh tersebut hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp 2 juta.
“Buruh SPSI bongkar muat barang di gudang ini mencapai 89 orang. Untuk ekonomi sangat berat lah sekarang, karena barang sudah tidak banyak masuk, sehingga aktivitas bongkar muat pun sudah berkurang, membuat pendapatan buruh pun berkurang.
“Harapan saya kedepan, pemerintah ini lebih bijaklah, jangan banyak kali korupsi, biar masyarakat tidak menderita, karena apa – apa mahal,” ujarnya mengakhiri. (St).
