Pra PORA IV Dimulai di Tamiang: Sepak Bola Jadi Panggung Asa Anak Muda

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews-Aceh Tamiang  | Sore itu, Stadion Tanah Terban tak sekadar menjadi tempat pertandingan. Ia berubah jadi medan semangat, tempat di mana mimpi-mimpi anak muda kembali ditabur. Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail, SE.I, membuka secara resmi Pra PORA IV Sepak Bola Grup D, Selasa(1/7/2025), dengan harapan besar: olahraga bukan hanya kompetisi, tapi pembentuk karakter dan silaturahmi.

Kami menyambut baik kehadiran seluruh kontingen. Semoga ajang ini melahirkan atlet-atlet unggul yang dapat mengharumkan nama daerah,” ucap Wabup Ismail dalam sambutannya yang disambut hangat para hadirin.

Sebagai tuan rumah, Aceh Tamiang tak hanya menyediakan lapangan hijau, tapi juga membuka ruang bagi potensi anak-anak muda untuk tampil di panggung yang lebih besar. Kompetisi ini diikuti oleh empat daerah: Aceh Tamiang, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Utara.

Ketua Askab PSSI Aceh Tamiang, Syahriel Nasir, menyebutkan turnamen ini bukan sekadar agenda rutin.

Ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya,” ungkapnya.

Dan benar, di balik angka skor dan peluit wasit, ada semangat anak-anak kampung yang selama ini menjadikan sepak bola sebagai bahasa harapan. Di tribun, para orang tua, pelatih lokal, hingga pedagang kecil ikut larut dalam gemuruh pertandingan.

Pembukaan juga ditandai dengan penyerahan bola secara simbolis dari Ketua Asprov PSSI Aceh, Nazir Adam, kepada perangkat pertandingan. Momentum ini disaksikan oleh Wakil Bupati, Anggota DPRA Irfansyah, unsur Forkopimda, perwakilan SKPK, serta jajaran pengurus PSSI Aceh.

Turnamen berlangsung mulai hari ini hingga 4 Juli 2025, dan bukan tidak mungkin, dari lapangan sederhana di Tanah Terban ini, kelak lahir nama besar yang jadi kebanggaan Tamiang, bahkan Aceh.

Di tengah deru kompetisi, satu hal tak boleh dilupakan: sepak bola di daerah seperti ini bukan sekadar olahraga. Ia adalah cara masyarakat kecil bermimpi, berkumpul, dan membuktikan bahwa mereka juga layak mendapat tempat dalam sejarah olahraga Aceh. []

Berita Terkini