Di Simpang Mopoli, Bupati Armia dan Warga Bahu-Membahu Perbaiki Jalan Rusak

Breaking News
- Advertisement -

Gotong royong jadi solusi saat jalan vital di Tamiang Hulu tak kunjung mulus. Bupati hadir bukan hanya meninjau, tapi ikut kerja bersama warga.

Mudanews-.com-Opini | Sore belum datang, tapi keringat warga sudah membasahi baju. Jalan tanah yang rusak di antara Simpang Mopoli dan Pulau Tiga tak lagi sunyi. Ahad (22/6/2025), gotong royong berubah menjadi gerakan kolektif. Di antara sekop dan alat berat, Bupati Armia menyatu dalam barisan warga yang memperbaiki jalan sendiri.

Ada suara mesin eksavator, denting sekop, dan tawa warga. Di tengah barisan gotong royong itu, satu sosok menarik perhatian: Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol. (Purn) Drs. Armia Fahmi, MH, berdiri sejajar bersama warga. Tak hanya meninjau, ia ikut bekerja. Ini bukan kunjungan seremonial—ini gotong royong yang nyata.

“Saya sangat mengapresiasi warga di sini. Kita memang tidak bisa hanya menunggu. Saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, semua masalah infrastruktur yang menghambat aktivitas warga bisa kita atasi bersama,” ucap Armia sambil menyeka peluh.

Jalan sepanjang Simpang Mopoli ke Pulau Tiga ini bukan sekadar urat transportasi. Ia menjadi penghubung penting aktivitas warga, jalur hasil panen, akses ke layanan, dan juga jalur harapan. Tapi kerusakannya telah bertahun-tahun menjadi cerita pahit.

Gotong royong ini lahir dari kolaborasi tim Reje—sekumpulan datok penghulu, mukim, dan Forkopimcam. Perusahaan perkebunan setempat ikut menurunkan alat berat. BPBD Aceh Tamiang hadir dengan eksavator untuk mempercepat pekerjaan.

Supardi, Datok Penghulu Bandar Setia, menyampaikan langsung rasa terima kasihnya kepada Bupati Armia:

“Alhamdulillah saya bersama para datok lainnya terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga, salah satunya perbaikan jalan ini. Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bupati Armia yang hadir langsung bersama kami dalam pelaksanaan rehabilitasi jalan ini. Semoga ke depannya apa yang menjadi harapan masyarakat Tamiang Hulu akan terwujud dan lebih baik lagi,” harapnya.

Bupati Armia sendiri menyebut bahwa perbaikan lebih lanjut akan diupayakan melalui anggaran tanggap darurat, mengingat pentingnya ruas jalan ini bagi mobilitas dan akses masyarakat.

Tak Sekadar Jalan, Tapi Juga Masjid

Kepedulian Bupati Armia tak terbatas pada infrastruktur jalan dan saluran drainase saja. Dalam program kerja lainnya, ia juga aktif mendukung pembangunan fasilitas keagamaan, termasuk kerja bakti pembangunan Masjid Agung Aceh Tamiang yang saat ini sedang berlangsung di pusat kabupaten.

Bagi Bupati Armia, pembangunan Aceh Tamiang harus menyentuh dua sisi sekaligus: fisik dan batiniah. Karena itu, kehadiran dan dukungannya dalam kegiatan seperti ini menjadi wujud nyata dari kepemimpinan yang menyentuh semua lapisan.

Harapan dari Lumpur Jalan

Jalan itu belum sepenuhnya mulus. Tapi gotong royong bukan hanya soal perbaikan fisik. Ia jadi pengingat bahwa di tengah keterbatasan anggaran, kekuatan rakyat dan kehadiran pemimpin yang bersedia turun tangan masih menjadi jalan keluar.

Kepemimpinan kadang diuji bukan dalam ruangan, tapi di medan yang berdebu dan keras. Dan di hari itu, Armia memilih berada di situ—bersama warganya, memperbaiki jalan, dan juga memperbaiki rasa percaya.**[]

Berita Terkini