Peringati May Day 2025, Sarbumusi Desak Pemkab Aceh Tamiang Perhatikan Nasib Buruh

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews.com, Aceh Tamiang | Di tengah dinamika ketenagakerjaan yang terus bergolak, Hari Buruh Internasional (May Day) tahun ini yang jatuh pada hari Kamis(1/5/2025) menjadi panggung penting bagi para buruh Aceh Tamiang untuk bersuara. Ketua DPC K-Sarbumusi Nahdlatul Ulama Kabupaten Aceh Tamiang, Kamal Ruzamal, SE, menegaskan bahwa May Day 2025 bukan sekadar simbol peringatan, melainkan momentum untuk menggelar aksi damai yang konstruktif dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh.

Dalam keterangannya kepada Mudanews.com, Kamal Ruzamal menyampaikan bahwa Sarbumusi akan mengangkat sejumlah isu krusial pada peringatan May Day kali ini, dengan fokus utama pada tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri kelapa sawit.

“Kami melihat gelombang PHK yang terjadi belakangan ini di Aceh Tamiang sangat memprihatinkan. Ini bukan sekadar angka, tapi menyangkut kehidupan keluarga-keluarga buruh. Pemerintah daerah harus segera turun tangan untuk mencari solusi,” ujar Kamal, Sabtu(26/4/2025).

Selain menyoroti PHK, Sarbumusi juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha. Menurut Kamal, hubungan yang adil dan harmonis adalah fondasi penting bagi iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan.

“Kami ingin hubungan industrial yang tidak timpang. Hak-hak buruh harus dihormati, begitu juga kepentingan pengusaha. Semuanya harus berjalan berimbang,” tegasnya.

Di sisi lain, peningkatan kesejahteraan buruh tetap menjadi agenda utama perjuangan Sarbumusi. Mulai dari kenaikan upah, jaminan sosial, hingga pemenuhan hak-hak normatif lainnya.

“Kesejahteraan buruh adalah kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Tanpa buruh yang sejahtera, roda ekonomi daerah ini akan pincang,” tambah Kamal.

Meski membawa sejumlah tuntutan, Sarbumusi menegaskan komitmennya untuk menggelar aksi May Day secara damai dan tertib.

“Kami ingin aksi ini menjadi contoh bahwa memperjuangkan hak bisa dilakukan dengan cara yang santun. Tidak ada tempat untuk kekerasan dalam perjuangan kami,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sarbumusi juga meminta pemerintah daerah Aceh Tamiang untuk lebih proaktif dalam melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pekerja, serta meningkatkan pengawasan terhadap praktik ketenagakerjaan di lapangan.

“Semoga dengan peringatan May Day ini, pemerintah semakin sadar bahwa buruh bukan hanya alat produksi, tetapi jiwa dari pembangunan ekonomi,” tutup Kamal.

Dengan semangat yang terus menyala, Sarbumusi Aceh Tamiang berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh buruh di daerah ini.** (tz)

Berita Terkini