Aceh Singkil – mudanews.com | Proyek infrastruktur air bersih yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan warga di Desa Situbuh Tubuh, Kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil, hingga kini belum beroperasi.
Keterlambatan ini memicu kekecewaan masyarakat yang terpaksa mengandalkan pompa air mandiri sebagai alternatif.
Proyek yang mencakup pemasangan pipa dan pembangunan instalasi pengolahan air ini belum diserahterimakan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Singkil akibat dugaan ketidaksesuaian standar teknis.
Dilansir dari Newscyber.id, Direktur PDAM Tirta Singkil, Irmanto SH, menyatakan pihaknya menolak menerima proyek yang belum memenuhi standar teknis.
“Sejak tahun 2022, kami belum mengoperasikan satu pun instalasi karena kualitasnya tidak layak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa infrastruktur yang diserahkan oleh kontraktor dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Singkil tidak memenuhi spesifikasi teknis yang diperlukan untuk layanan air bersih.
Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tipan RI, April Siregar, mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut.
“Dana yang digunakan adalah uang rakyat, sehingga harus ada kejelasan mengenai penggunaannya. Jangan sampai proyek yang seharusnya bermanfaat justru menjadi sia-sia,” tegasnya. Minggu 16 Maret 2025.
Kekecewaan juga disuarakan oleh warga Desa Situbuh Tubuh. Mereka mengaku lebih memilih menggunakan mesin pompa sendiri di rumah daripada bergantung pada jaringan PDAM yang tak kunjung berfungsi.
“Jaringan ini sempat diuji coba oleh Dinas PUPR dan PDAM, tetapi sekarang tidak berfungsi sama sekali,” ungkap seorang warga.
Kondisi serupa dialami masyarakat di Kecamatan Simpang Kanan. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menilai proyek ini sebagai pemborosan.
“Pipa sudah ditanam, tetapi tidak difungsikan. Seolah-olah proyek ini bukan menggunakan uang rakyat,” katanya. Warga lainnya menambahkan bahwa sejak dua tahun lalu, air dari jaringan PDAM tidak pernah mengalir ke rumah mereka.
Masyarakat berharap pemerintah segera merealisasikan janji penyediaan air bersih ini.
“Kami sudah terlalu lama menunggu. Jika proyek ini memang ditujukan untuk masyarakat, seharusnya bisa segera dimanfaatkan,” ujar seorang warga.
Hingga kini, belum ada kepastian kapan jaringan air bersih tersebut dapat dioperasikan. Masyarakat mendesak pemerintah menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah ini agar proyek yang telah dibangun tidak menjadi sia-sia.