Mudanews.com-Aceh Tamiang | Pelayanan kesehatan di Aceh Tamiang masih menyisakan persoalan bagi masyarakat miskin. Anggota DPRK Aceh Tamiang dari Fraksi Partai Aceh (FPA), Aisyah Suci Amelia, Amd. Keb, menegaskan bahwa tidak boleh ada kesenjangan dalam pelayanan medis, terutama bagi warga kurang mampu yang bergantung pada rumah sakit pemerintah.
Amel, yang juga anggota Komisi 3 DPRK Aceh Tamiang, mengungkapkan bahwa dirinya sering menerima keluhan terkait perbedaan perlakuan terhadap pasien berdasarkan status ekonomi. Ia menilai masih ada kesan diskriminasi dalam pelayanan rumah sakit terhadap masyarakat kurang mampu.
“Seharusnya rumah sakit memberikan layanan yang sama tanpa membedakan pasien berdasarkan status ekonomi. Masyarakat miskin sangat membutuhkan akses kesehatan yang adil dan merata,” tegasnya, Sabtu(1/3/2025).
Ia menekankan agar tenaga kesehatan (Nakes) tetap berpegang teguh pada standar operasional prosedur (SOP) dan menerapkan prinsip empat S—Salam, Senyum, Sapa, dan Sentuh—dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Amel juga menyoroti pentingnya penanganan pasien yang lebih profesional agar tidak terjadi kelalaian medis, baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
“Saya juga meminta para Nakes di rumah sakit pemerintah agar tidak segan menyampaikan kepada Komisi 3 DPRK jika ada keluhan atau pengurangan hak oleh manajemen rumah sakit,” ujarnya.
Amel berharap, ke depan tidak ada lagi kesenjangan dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Aceh Tamiang. Ia juga mendesak pengawasan lebih ketat terhadap rumah sakit pemerintah agar tetap berpihak kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.**(tz)