Mudanews.com – Kualasimpang | Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1446 H, SMP Swasta Islam Kualasimpang menggelar tradisi Meugang dengan menyembelih seekor sapi pada Rabu (19/3/2025). Kegiatan yang berlangsung di halaman belakang sekolah ini menjadi ajang kebersamaan yang melibatkan pengurus yayasan, para guru, serta siswa. Daging hasil penyembelihan dibagikan kepada guru, pengurus sekolah, dan murid untuk dinikmati bersama keluarga.
Salah seorang panitia yang juga Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Ma’arif Tamiang, Vatria Al-Fajri, menegaskan bahwa Meugang bukan sekadar tradisi makan daging, tetapi juga memiliki makna sosial dan religius yang mendalam.
“Kami ingin menanamkan nilai gotong royong dan kepedulian sosial kepada para siswa. Tradisi ini mengajarkan arti berbagi, terutama dalam menyambut bulan penuh berkah ini,” ujarnya, Jumat (28/2/2025).
Sejarah dan Peran SMP Swasta Islam Kualasimpang
Sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Aceh Tamiang, SMP Swasta Islam Kualasimpang memiliki sejarah panjang. Sekolah ini berdiri sejak 1951, didirikan oleh beberapa tokoh masyarakat Tamiang dengan nama awal Sekolah Menengah Islam Pertama (SMIP). Seiring perkembangan zaman, sekolah ini kemudian berubah menjadi SMP Swasta Islam Kualasimpang dan kini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Ma’arif Tamiang.
Berkomitmen untuk melahirkan generasi unggul yang berakhlak Islami, sekolah ini mengusung visi: “Terwujudnya Lembaga Pendidikan yang Bermutu dan Islami.”
Adapun misi yang diemban sekolah ini meliputi:
Menjadi lembaga pelaksana pembelajaran yang unggul, Islami, dan berbasis digitalisasi.
Menciptakan warga sekolah yang berkualitas dan berdaya saing.
Menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah, yayasan, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Meugang sebagai Pembelajaran Nilai Islam dan Budaya
Kegiatan Meugang di SMP Swasta Islam Kualasimpang bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi siswa dalam memahami nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial.
Di samping menjaga kearifan lokal, tradisi ini juga memperkuat karakter siswa dalam praktik keagamaan. Hal ini sejalan dengan berbagai program ekstrakurikuler di sekolah ini, seperti:
Tahsin Al-Qur’an
Pencak Silat
Panahan
Klub Bahasa & Sains
Dengan program-program ini, sekolah berharap dapat membentuk generasi yang unggul dalam ilmu, berakhlak Islami, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Melalui Meugang, SMP Swasta Islam Kualasimpang tidak hanya melestarikan budaya Aceh, tetapi juga mempererat kebersamaan dan semangat berbagi di lingkungan sekolah. Suasana penuh kekeluargaan dalam kegiatan ini menjadi momentum berharga dalam menyambut datangnya Ramadan.**(tz)