Optimalisasi PUPL untuk Pembangunan Berkelanjutan di Aceh Tamiang

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews com – Aceh Tamiang | Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia, menerima kunjungan kerja Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh, T. Ahmad Dadek, di Ruang Rapat Bupati Aceh Tamiang Karang Baru, Jum’at(29/11/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan studi banding terkait peran Pusat Unggulan Perkebunan Lestari (PUPL) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Pj. Sekda Tri Kurnia mengapresiasi peran signifikan PUPL dalam mendorong keberlanjutan komoditas kelapa sawit di Aceh Tamiang. Ia menyebutkan berbagai capaian penting, seperti pendampingan dan pelatihan kepada 2.720 petani pada tahun 2024, yang meningkat menjadi 6.500 petani pada tahun 2025. Selain itu, 2.200 petani dengan luas lahan 3.189,54 hektar telah berhasil memperoleh sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

“Selain pendampingan petani, PUPL juga menyediakan buku panduan tentang praktik pertanian terbaik dan standar sertifikasi ISPO serta RSPO. Bahkan, pabrik pengolah sawit seperti PT. Mora Niaga Jaya turut didampingi hingga memperoleh sertifikasi tersebut. Dampak lainnya adalah penurunan laju deforestasi di wilayah Aceh Tamiang,” ujar Tri Kurnia.

Ia berharap keberhasilan ini dapat diadopsi oleh pemangku kebijakan di tingkat provinsi untuk mendukung percepatan pembangunan berkelanjutan di Aceh secara keseluruhan.

Kepala Bappeda Aceh, T. Ahmad Dadek, dalam sambutannya, mengapresiasi langkah Aceh Tamiang yang telah memulai program replanting kelapa sawit. Menurutnya, pelestarian lingkungan tidak hanya mencakup konservasi tetapi juga berorientasi pada efek ekonomi yang berdampak pada masyarakat.

“Kami juga ingin agar pasar kelapa sawit Aceh mampu menembus pasar global untuk mendukung perekonomian masyarakat. Selain itu, kami mencatat industri kakao di Aceh menghadapi tantangan seperti penurunan luas lahan dan produksi akibat serangan hama. Ini memerlukan perhatian lebih lanjut,” ungkap Ahmad Dadek.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Aceh Tamiang, M. Zein, menyampaikan bahwa pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi untuk melihat perkembangan pengelolaan komoditas lestari, khususnya kelapa sawit. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara PUPL dan pemerintah daerah dalam mengembangkan kegiatan berbasis ekologi untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

Acara tersebut juga diisi dengan pemaparan dari perwakilan PUPL, Izuddin, yang menjelaskan sistem kerja PUPL dan kontribusinya terhadap komoditas unggulan di Aceh Tamiang.

Turut hadir dalam pertemuan ini, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Direktur Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, Koordinator PMU, Kepala BPN Aceh Tamiang, Koordinator Pusat Unggulan Perkebunan Lestari, Direktur Forum Konservasi Leuser, serta tamu undangan lainnya.

Melalui diskusi ini, diharapkan langkah nyata untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan, tidak hanya untuk Aceh Tamiang tetapi juga untuk Aceh secara keseluruhan.**(tz)

Berita Terkini