Mudanews.com – Aceh Tamiang | Proyek pengerasan jalan di Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, yang menghubungkan Desa Alur Tani Satu dengan Alur Tani Dua, menuai sorotan dari masyarakat. Meski belum lama selesai dikerjakan, jalan tersebut sudah menunjukkan kerusakan di beberapa titik, seperti permukaan yang berlubang, berlumpur, serta jejak ban kendaraan yang terlihat dalam.
Kondisi ini membuat warga mempertanyakan kualitas pengerjaan proyek pengerasan jalan tersebut. Beberapa masyarakat menduga proyek ini mungkin termasuk dalam “pokok pikiran” (pokir) salah satu anggota DPR RI yang didanai melalui anggaran APBN. Minimnya informasi terkait proyek ini semakin menambah pertanyaan publik, karena tidak terdapat papan informasi di lokasi pengerjaan, yang memunculkan kesan kurangnya transparansi.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Rabu (13/11/24), pelaksana proyek menyatakan bertanggung jawab atas pengerjaan jalan ini. Namun, ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kondisi kerusakan dan kualitas pengerjaan jalan, dan hanya berjanji akan memberikan keterangan tambahan pada kesempatan mendatang.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, beberapa faktor diduga menjadi penyebab kerusakan dini pada jalan tersebut. Salah satu dugaan adalah material yang digunakan mungkin tidak sesuai dengan kondisi tanah setempat atau terdapat ketidaksesuaian dalam proporsi campurannya. Selain itu, ketebalan lapisan pengerasan juga diperkirakan terlalu tipis, sehingga tidak mampu menahan beban lalu lintas dengan baik.
Proses pengerjaan, seperti pemadatan jalan, juga dinilai belum dilakukan secara optimal. Warga menyayangkan kurangnya pengawasan dari pihak pelaksana dan konsultan pengawas, yang dianggap dapat memengaruhi kualitas akhir dari pengerjaan proyek ini.
Warga berharap agar pihak terkait, baik pemerintah maupun pelaksana proyek, dapat segera menindaklanjuti kerusakan tersebut dan memastikan jalan dapat digunakan dengan aman dan nyaman untuk keperluan sehari-hari masyarakat sekitar.**(tz)