Mudanews.com – Aceh Singkil_Peta politik di Kabupaten Aceh Singkil dua minggu terakhir ini tampaknya semakin memanas. Semua partai politik sudah mulai menghidupkan mesin partainya masing-masing. Tak ketinggalan Partai Demokrat Aceh Singkil yang sebulan terakhir ini terus melakukan konsolidasi dan penggalangan massa pendukung Demokrat.
Plt Badan Komunikasi dan Strategi (Bakomstra) DPC Partai Demokrat Aceh Singkil, Razaliardi Manik, menyebutkan, sudah ada dua kandidat bupati Aceh Singkil yang mendaftar ke Demokrat, H. Safriadi dan Dulmusrid. Kedua kandidat bupati tersebut juga telah melakun Fit And Proper Test di kantor DPD Demokrat Provinsi Aceh.
Ditanya soal banyak pihak yang memperkirakan dalam pilkada Aceh Singkil 2024 ini kemungkinan besar hanya di ikuti dua pasang calon kandidat, yaitu H. Safriadi dan Dulmusrid, menurutnya hal itu bisa terjadi, tapi juga bisa tidak. Boleh saja jika ada orang lain memprediksi seperti itu, tapi itu terlalu dini.
“Bisa saja terjadi pertarungan head to head dalam pilkada nanti. Tapi saya belum yakin itu. Sebab, sesuatu yang menyangkut dengan urusan politik semua bisa terjadi. Waktu penentuan calon juga masih panjang. Hari ini bisa begitu, tapi esok lusa mungkin saja bisa menjadi begini,” katanya kepada media di kantor DPC Partai Demokrat, Minggu (02/06/2024) di Singkil Utara .
Razaliardi juga menyebutkan, politik itu dinamis, bisa berubah, tergantung dinamika politik yang berkembang. Dia juga tidak menepis kemungkinan demokrat bergabung dengan partai lain untuk memunculkan poros tengah mencalon kandidat lain selain Safriadi dan Dulmusrid.
“Saya pikir tidak ada salahnya jika ada partai lain yang mengajak demokrat gabung atau sebaliknya untuk memunculkan kandidat lain dalam pilkada Aceh Singkil 2024. Yang pasti, sebelum mendaftar di Komisi Independen Pemilihan (KIP) semua bisa saja berubah,” terangnya.
Menurut sepengetahuan saya, sebut Razaliardi, sampai hari ini belum ada satu partaipun yang sudah final memberikan dukungannya kepada kadidat tertentu. Semuanya masih berproses di tingkat provinsi. Karena penentuan akhir ada di tangan DPP masing-masing partai.
“Artinya, jangan terlalu percaya jika ada pihak yang mengatakan bahwa partai si A dan si B sudah mengusung kandidat ini. Kalau soal mendaftar, siapa saja boleh mendaftar sepanjang memenuhi persyaratan. Semua partai kan membuka pendaftaran, tapi itukan belum final. Sebab, semua partai kita ketahui juga mempunyai pimpinan pusat sebagai penentu,” urainya.
Demokrat sendiri, sebut Razaliardi, selalu mengamati dan mencermati secara seksama dinamika politik yang muncul, termasuk mendengarkan aspirasi yang berkembang akhir-akhir ini. Demokrat mendengar adanya keinginan kuat masyarakat yang menghendaki kandidat bupati yang lain sebagai pilihan alternatif.
Kami mendengar adanya keinginan kuat masyarakat Aceh Singkil umumnya agar partai-partai politik berani memunculkan setidaknya tiga kandidat bupati dalam pilkada 2024.
Keinginan itu katanya, menunjukkan suatu fenomena demografi pergeseran atau migrasi pemilih kepada calon pemimpin alternatif. Selain itu, Demokrat juga mendengar adanya keinginan masyarakat Dapil Singkil 1 agar putra dari dapil itu dapat jatah setidaknya menjadi wakil bupati Aceh Singkil kedepan.
Menurut Razaliardi, keinginan masyarakat dapil Singkil 1 agar salah satu putra dari dapil tersebut dapat menjadi pemimpin, setidaknya menjadi wakil bupati, adalah hal yang wajar. Sebab, kata mantan wartawan Harian Angkatan Bersenjata ini, selama Kabupaten Aceh Singkil berdiri, tak satupun atau tidak pernah ada putra yang berasal dari dapil tersebut menjadi wakil bupati apalagi menjadi bupati. Bahkan posisi Ketua DPRK pun mereka tidak pernah merasakan.
“Jadi Demokrat Aceh Singkil mendengar dan akan mengakomendir apa yang menjadi harapan mereka. Dan oleh karena itu pula, partai Demokrat siap bergabung dengan partai lain mendorong dan menciptakan poros tengah untuk memunculkan kandidat lain. Bukan itu saja, Demokrat juga siap mendukung putra daerah,”pungkasnya (Fandi Aceh Singkil)