DPRD Langkat ke Banda Aceh, Lihat Perkembangan dan Pengelolaan Pariwisata

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Banda Aceh – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh menerima kunjungan dari rombangan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara di Rumah Budaya, Kota Banda Aceh, Selasa (23/2/2021).

Kedatangan Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Langkat Rahmanuddin Rangkuti SH MKn berserta rombongan disambung langsung oleh Kadispar Kota Banda Aceh Iskandar SSos MSi beserta jajarannya.

Iskandar mengatakan, kedatangan Komisi C DPRD Kabupaten Langkat ke Banda Aceh untuk melihat perkembangan serta pengelolaan pariwisata di Kota Banda Aceh.

“Mereka ingin tahu bagaimana restribusi sektor wisata terhadap penerimaan daerah untuk diterapkan di Kabupaten Langkat itu sendiri,” jelasnya dikutip dari diskominfo.bandaacehkota.go.id.

Katanya, seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Komisi C Rahmanuddin, saat ini pengelolaan destinasi wisata disana masih belum maksimal terhadap peningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Mereka juga punya tempat wisata yang bagus seperti bukit lawang tapi pengelolaannya belum begitu maksimal dalam memberikan dampak terhadap PAD,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini PAD Kota Banda Aceh hampir 40 persen bersumber dari sektor pariwisata seperti hotel dan restoran, periklanan juga restribusi pajak lainnya. Hal itu membuat pihak Pemko Banda Aceh terus menerus mempublikasikan Kota Banda Aceh melalui media media digital yang ada pada kita dan kawan-kawan komunitas pariwisata seperti Genpari Duta wisata, traveller kita semua berkolaborasi untuk mempromosikan Banda Aceh secara domestik maupun mancanegara.

“Terus juga kita melakukan pembenahan-pembenahan terhadap objek wisata yang ada di Kota Banda Aceh selama masa pandemi ini, banyak sudah yang kita revitalisasi dan rehabilitasi objek wisata yang ada di Kota Banda Aceh,” lanjutnya.

Selain itu, Pemko Banda Aceh juga berencana akan menata kawasan pariwisata mulai dari Ulee Lheue sampai dengan Alue Naga.

“Kita harap dalam jangka waktu empat sampai lima tahun kita harapkan penataan kawasan pariwisata di Banda Aceh ini benar-benar sudah optimal dan benar-benar layak dikunjungi dan dinikmati oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara,” sambungnya.

“Kita juga akan terus mengelola aset aset pariwisata agar bisa memberikan kontribusi terhadap penerimaan asli daerah. Kita banyak aset-aset pariwisata dan saat ini sudah kita sewakan kepada pihak ketiga,” ujarnya.

Sementara itu, Rahmanuddin berharap melalui pertemuan ini dapat meningkatkan kerjasama antara Kabupaten Langkat bersama Pemko Banda Aceh dalam meningkatkan sektor pariwisata.

“Kedatangan kami kemari juga memberi dampak terhadap PAD Kota Banda Aceh, harapannya pihak Pemko Banda Aceh juga melakukan kunjungan ke tempat kami di kemudian hari,” pungkasnya.

- Advertisement -

Berita Terkini