GPII, Minta Walikota Pematangsiantar Copot Kepala Dinas Pariwisata

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Mengikuti dinamika perkembangan politik Pilkada serentak 2020 yang juga akan dilaksanakan di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun Sumatera Utara menarik perhatian banyak kalangan. Ada pro dan kontra, ada dinamika yang terus mengalir dinamis, ada juga persoalan beberapa pejabat ASN Kab/Kota yang tertarik untuk lebih cepat pensiun demi ambisi menjadi pemilik kursi orang nomor satu.

Dalam system demokrasi kita, itu semua adalah hak individu. Namun sangat disayangkan jika beberapa pejabat yang baru seumur jagung mendapat amanah menjadi pimpinan pada jabatan tinggi di Kab/Kota, namun konsentrasinya harus terpecah hanya karena urusan dinas dan urusan pencalonan.

Salah satu tokoh muda Siantar-Simalungun yang saat ini memimpin organisasi kepemudaan Islam Gerakan Pemuda Islam Indonesia Sumatera Utara (GPII), Wahyudi Hardianto, SPd ikut merasa prihatin mendengar kabar Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar yang juga Ketua DPD Pujakesuma Simalungun kini sedang focus untuk ikut Pilkada di kabupaten Simalungun 2020.

“Kita sangat menyesalkan pernyataan beliau yang ingin focus menjadi salah satu Calon Bupati Simalungun. Bukan kita tidak suka, beliaukan baru pertengahan Agustus kemaren dilantik, eh baru sebulan sudah ingin membagi focus pekerjaannya untuk urusan politik Pilkada 2020. Padahal dinas pariwisata merupakan salah satu Dinas yang paling penting dalam mengahdapi kemajuan kota ini kedepan, apalagi Kota Pematangsiantar termasuk daerah yang masuk wilayah pengembangan jalur transportasi penting dengan dibukanya akses Outer Ringroad dan jalan Tol. Selain itu masih banyak juga para pejabat yang berminat pada jabatan itu, tetapi kan Walikota memberikannya kepada beliau, seharusnya Pak Kusdianto harus menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya,” kata Yudi- panggilan akrab- Ketua Umum PW GPII Sumatera Utara ini, Senin (16/9/2019).

Untuk itulah, sebagai bagian dari civil society dan komunitas masyarakat yang memiliki fungsi sosial control, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) meminta kepada Walikota untuk mencopot jabatan Kepala Dinas Pariwisata, atau meminta kepada yang bersangkutan untuk memilih salah satunya. Jangan rusak sitem manajemen ASN dan menajemen rekruitmen pejabat ASN.

“Sebagai Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma), saya merasa prihatin dengan tokoh Jawa model beliau yang sangat ambisius itu, sebaiknya beliau memilihlah salah satunya. Jangan semua mau diborong, kasihan ntar Pak Wali. Dan kita juga khawatir, ntar orang jawa menjadi bahan tertawaan. Beliau kan juga dulu sudah pernah ikut bertarung di Simalungun, dan kalah. Jabatan ketua DPD Pujakesuma Kota Siantar kan juga beliau tinggalkan, beliau ambil ketua DPD Pujekesuma Simalungun. Sebaiknya pak Wali mempertimbangkan beliau kembalilah, atau memeberikan pilihan kepada beliau,” tutup pria yang dilahirkan di Nagori Kasindir, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun yang juga mantan Ketua KNPI Panombeian Panei dan mantan Sekretaris Umum DPD BKPRMI Kabupaten Simalungun itu. Berita Pematangsiantar, red

- Advertisement -

Berita Terkini