ISNU Langkat, Singgung Kontribusi NU dan Muhammadiyah Terhadap Pendidikan Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah ikut berjuang dalam kemerdekaan RI dan sebagai Pelopor Mendirikan Bangsa Indonesia ini, NU maupun Muhammadiyah merupakan organisasi sipil kemasyarakatan bercorak keagamaan (Islam) yang tidak memiliki hubungan struktural secara langsung dengan negara atau lembaga-lembaga pemerintahan. Namun, eksistensi NU dan Muhammadiyah telah ada sebelum bangsa ini menjadi negara yang berdaulat pada 1945. NU didirikan 1926 dan Muhammadiyah lebih awal lagi, yaitu 1912.

“Sejak awal berdiri, NU dan Muhammadiyah memiliki perhatian yang sangat serius terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. Itulah sebabnya, hingga kini NU dan Muhammadiyah memiliki aset ribuan lembaga pendidikan, dari tingkat paling dasar (PAUD) sampai perguruan tinggi (PT). NU dikenal memiliki jaringan lembaga pendidikan pesantren yang sangat luas, begitu pula dengan Muhammadiyah dikenal karena jumlah aset lembaga pendidikan formalnya yang juga banyak,” terang Dhevan Rao.

Dengan demikian, NU dan Muhammadiyah tidak diragukan lagi telah nyata membantu dan meringankan tugas negara, jika bidang pendidikan sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah, pasti kewalahan dan tidak akan mampu menjalankannya secara maksimal. Pada konteks inilah, NU dan Muhammadiyah sebagai bagian dari civil society ikut menyukseskan tumbuh berkembang iklim demokrasi dan perdamaian di Indonesia.

Meski begitu, Dhevan menjelaskan secara empiris, kontribusi NU dan Muhammadiyah di bidang pendidikan itu setidaknya bisa diamati dari dua fakta berikut. Pertama, NU dan Muhammadiyah mengimplementasikan paradigma inklu­sif. Di lingkungan pesantren atau lembaga pendidikan NU, perjumpaan lintas etnik dan agama-agama berupa pertukaran pelajar; kunjungan dari/ke komunitas agama lain hingga belajar Islam di pesan­tren; menjadi fenomena yang lazim terjadi. NU melakukan internalisasi terhadap diktum bahwa perbedaan itu ialah kasih sayang (rahmah), sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Lanjutnya Kedua, orientasi pendidikan yang dikembangkan NU maupun Muhammadiyah memiliki sinergi dengan misi pendidikan nasional yang dicanangkan pemerintah. Berkaitan dengan ideologi, misalnya, bahwa pesantren dan lembaga pendidikan di lingkungan NU-Muhammadiyah tidak mengajarkan perbuatan-perbuatan makar/kriminal/menyebarkan berita hoax apalagi menebar kebencian yang menjadi ‘musuh’ negara, seperti kasus terorisme, radikalisme, dan musuh besar negara yakni narkoba.

Oleh sebab itu, kini Kemerdekaan RI ke 74 Tahun, Ketua PC ISNU Kabupaten Langkat Dhevan Rao menyerukan mari kita bersatu dalam persepsi, satu arah, satu tujuan dan satu nawacita membangun peradaban menuju Indonesia Maju. Kemudian beretika sosial, berbudi luhur, santun, bersahaja dan ideologi Pancasila serta NKRI harga mati untuk negeri tercinta ini.

“Keluarga Besar PC ISNU Kabupaten Langkat Mengucapkan Selamat Memperingati Hari Bersejarah HUT RI Ke 74 Tahun,” ucap Dhevan. Berita Langkat, red

- Advertisement -

Berita Terkini