Gerindra Sumut, Minta Edy Rahmayadi Copot Arsyad Lubis

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Gerindra minta Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, copot Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis, karena dianggap punya sederet masalah yang menghambat kemajuan pendidikan di Sumut. Gerindra dalami laporan adanya korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai 45 Miliar.

Hal itu disampaikan Sekretariat Gerindra Sumut, yang juga Ketua Komisi E DPRD Sumut, Robert L. Tobing, Selasa (6/8/2019). Robert mengatakan, sejak SMA/SMK dipegang oleh Provinsi, belum ada sedikitpun tanda tanda kemajuan pendidikan di tingkat SMA/SMK se Sumut, malah terlihat semakin mundur. Robert mengatakan, sebagai Ketua Komisi E DPRD Sumut, dirinya sudah secara langsung menyampaikan ke Arsyad Lubis agar peningkatan kualitas pendidikan SMA/SMK lebih di perhatikan.

“SMA/SMK di setiap daerah selalu pontang panting cari pinjaman komputer untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Lalu soal kurangnya ruang kelas di sekolah pelosok, dan sekalinya Dinas membangun, langsung di mark up seperti kejadian di SMK Negeri STM Hulu Deliserdang,” tegasnya.

Robert mengatakan, persoalan lainnya ialah soal maraknya Pungli di Dinas Pendidikan Sumut yang dilakukan di berbagai SMA/SMK, seperti di Langkat kemarin, yang dimana baru berbulan bulan Kepala UPT nya baru di copot, padahal sudah buat malu nama Gubernur dan Wakil Gubernur, lalu di Nias kemarin dengan modus komite.

Robert mengatakan, baru baru ini juga kami dari Komisi E sudah menerima laporan terkait adanya dugaan korupsi DAK 2019 pengadaan alat lab SMK ototmoti dan pertanian senilai 45 Miliar. “Kami akan segera panggil Arsyad terkait dugaan Mega Korupsi DAK 2019 ini, jika benar beliau bermain dalam kasus ini, maka Arsyad bisa dipenjara,” tegasnya.

Menurut Robert dirinya akan menyelidiki lebih jauh laporan masyarakat tersebut terkait dana DAK. Katanya, dirinya nanti akan turun ke SMK SMK penerima bantuan DAK dan mengecek alamat gudang barang alat lab yang salah spesifikasi tersebut, sekaligus mencari tau keberadaan pemilik perusahaan pengirim barang alat lab tersebut. “Ini tidak main main lagi, sebab anggarannya sangat besar sampai 45 Miliar dan skandal ini harus kita buka selebar lebarnya,” tegasnya.

Robert mengatakan, sebagai partai pengusung pertama pasangan Edy Rahmayadi – H. Musa Rajeckshah (Eramas), kami ingin agar Gubernur Sumut komitmen dalam visi nya untuk majukan Sumut Bermartabat. Katanya, kami berkepentingan untuk mengingatkan Gubernur terkait kondisi dunia pendidikan saat ini, karena hal itu juga menyangkut nama baik Gerindra sebagai partai pertama pendukung Eramas.

“Dengan kondisi bobroknya pendidikan Sumut akibat minimnya prestasi Arsyad Lubis sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sumut, maka sekali lagi kami tegas kan, kami minta Gubernur Sumut evaluasi Arsyad Lubis,” tegasnya. Berita Medan, RS

 

- Advertisement -

Berita Terkini