Tamu Sebagai Raja, NU Medan Sambut Maruli Siahaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Tokoh masyarakat Medan Dr Maruli Siahaan silaturrahmi di kantor PC Nahdlatul Ulama Kota Jalan Palang Merah Medan, Selasa (18/6/2019).

Kedatangan Maruli Siahaan langsung disambut hangat oleh Ketua PCNU Medan Burhanuddin SE beserta jajaran pengurus NU Kota Medan.

Ketua NU Medan Burhanuddin SE didamping Rois Syuriah NU Medan KH Ali Syhadana Dhalimunthe, Bendahara NU Medan Zulkarnaen, OK Syahrul, Sutrisno S.Ag dalam pertemuan tersebut mengatakan, sebagai Ketua NU Medan sudah beberapa kali bertemu sahabat saya bang Maruli Siahaan. Bang Maruli mengatakan kepada saya Ingin mendedikasikan diri dan bermanfaat bagi orang lain.

“Siapa pun yang datang kemari adalah saudara kita wajib kita muliakan dan menganggapnya sebagai raja sesuai dengan prinsip di NU. Suatu kehormatan bagi kita atas kedatangan beliau di kantor NU ini sehingga kita sambut dengan baik,” ucapnya.

Ketua NU Medan Burhanuddin menjelaskan, NU Medan memiliki struktur yakni ada Rois Syiuriah, Tanfiziah, A’wan dan ada juga banom NU yakni, GP Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU dan lainnya. Saat ini MWC NU sudah berdiri di 21 kecamatan dan 151 kelurahan,” ucapnya. Lebihlanjut dikatakannya, NU sebagai pelayan umat dan penjaga ulama serta menjaga kesatua NKRI. Karena NU menjadi penyeimbang dan penyejuk bagi umat. Tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan. NU terus menjalin silaturrahmi dengan siapapun pun termasuk semua umat beragama yang ada di Indonesia ini.

Sementara itu, Rois Syuriah KH Ali Syahdana Dhalimunthe mengatakan, NU selalu membuka diri kepada siapa saja yang ingin bersilaturahmi. Kami sebagai Nahdliyin berbangga hati kedatangan tokoh yang memang ditokohkan. “Semoga Syiar NU lebih semarak lagi kedepannya,” ucapnya.

Tokoh masyarakat DR Maruli Siahaan didampingi para kerabatnya Mangatas Tobing, Tokoh Pemuda Siahaan Geral Siahaan, Bangun Siahaan, Tumpak Siahaan dan Haris Siahahan mengatakan, saya sudah bayak tahu tentang NU sebagai salah satu organisasi islam terbesar di indonesia. Pada masa penjajahan NU selalu berperan dalam kemerdekaan dan bergerak dibidang sosial budaya dan politik. “Apalagi kami ketahui NU selalu bisa merangkul dengan agama lain. Merangkul kebersamaan dengan agama lain dengan tetap menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila,” ucapnya.

Kita berharap agar kita mampu mencegah berbagai paham radikalisme. Kalau kita kerjasama khususnya untuk Sumut indonesia dan Medan kita bisa melakukan yang terbaik demi kenyamanan masyarat. Tapi kalau situasi tidak baik kita pun resah.

“Saya bukan tokoh tapi dari polisi kembali ke masyarakat sehingga saya jadi masyarakat biasa,” ucapnya mengakhiri. Berita Medan, Andi

- Advertisement -

Berita Terkini