Daerah Terpencil Rawan Pemilu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM  – Daerah terpencil Rawan Pemilihan Umum (Pemilu) karena beragam faktor, baik gangguan keamanan dan ketertiban, kondisi geografis serta lainnya. Kalimat seperti ini kadang sering kita dengar dalam masa tahapan Pemilu. Benarkah daerah terpencil Rawan Pemilu? Sebelum kita menjawab itu perlu kita pahami yang dimaksud dengan Rawan Pemilu.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Rawan adalah mudah menimbulkan gangguan keamanan/bahaya. Jadi, Rawan Pemilu adalah keadaan yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban dalam tahapan pelaksanaan kegiatan Pemilu di suatu daerah. Dalam hal ini daerah-daerah terpencil menjadi daerah yang kerap dianggap potensial sebagai daerah yang Rawan Pemilu. Gangguan keamanan dan ketertiban bisa terjadi salah satunya adalah tidak sampainya kebutuhan logistik Pemilu di daerah terpencil tepat waktu.

Seperti kita ketahui bahwa seluruh logistik Pemilu harus sudah sampai paling lambat 1 hari sebelum hari H. Adapun logistik Pemilu mulai dari kotak suara, bilik suara, surat suara, formulir-formulir, alat coblos dan yang lainnya, itu semua adalah logistik yang akan dipakai pada saat pemungutan dan penghitungan suara. Sehingga, bisa dibayangkan apabila logistik Pemilu tidak sampai tepat waktu, maka tentu tidak akan terjadi Pemilu di daerah tersebut, yang mana Undang-Undang (UU) menyatakan bahwa pemungutan dan penghitungan suara dilakukan pada hari H yang telah ditetapkan. Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan Pemilu di negara kita masih menggunakan surat suara yang di coblos, belum menggunakan E-Voting seperti negara Amerika. Tentunya banyak persiapan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

Daerah terpencil tentunya mempunyai kondisi geografis yang karakteristik, mulai dari jauhnya jarak dari ibukota kabupaten maupun ibukota kecamatan, letak geografis yang berbukit dan daerah pegunungan atau mungkin pulau-pulau kecil terluar. Sulitnya transportasi menuju lokasi menjadi tantangan tersendiri yang harus dicarikan solusinya. Ada daerah yg mungkin bisa dilalui kendaraan menggunakan gardan dua, ada juga yang harus menggunakan sepeda motor, ada juga yang harus menggunakan kuda, menggunakan perahu dan ada juga yang harus digotong oleh tenaga manusia, bahkan ada juga di beberapa daerah harus menggunakan alat transportasi udara.

Disamping itu, kondisi geografis, kondisi alam dan cuaca juga mempengaruhi. Seringnya turun hujan di daerah tersebut bisa menimbulkan rawan banjir dan longsor yang bisa mengakibatkan terhambatnya logistik sampai ke lokasi.

Masalah keamanan juga merupakan hal yang menyebabkan Rawan Pemilu, seperti permasalahan konflik ditengah-tengah masyarakat. Berbagai langkah-langkah persiapan jauh-jauh hari harus sudah dilakukan oleh penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah tersebut, mulai dari pemetaan kebutuhan logistik Pemilu sampai dengan pemetaan bagi daerah-daerah yang butuh perhatian khusus seperti daerah-daerah terpencil, daerah yang rawan bencana banjir, longsor dan sebagainya, termasuk juga daerah yang rawan konflik. Koordinasi dengan pihak keamanan juga merupakan langkah wajib yang harus dilakukan penyelenggara untuk dapat mengawal perjalanan pendistribusian logistik, mulai pengantaran hingga kembalinya setelah selesai pemungutan dan penghitungan suara dilakukan di daerah tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya perencanaan dan pemetaan yang baik, proses kegiatan pendistribusian logistik bisa lancar tanpa ada kendala. Tentu setelah permasalahan kerawanan tadi bisa diatasi oleh penyelenggara bekerjasama dengan pihak keamanan, yang tak kalah pentingnya adalah peran serta dan partisipasi masyarakat di dalam mensukseskan kegiatan Pemilu adalah sangat diharapkan. Karena, jangan sampai perjuangan yang begitu besar mulai dari tenaga, energi, dana dan lain sebagainya demi memastikan terselenggaranya kegiatan Pemilu di daerah terpencil menjadi tidak berarti. Karena, salah satu keberhasilan pelaksanaan Pemilu faktor pentingnya adalah tingkat partisipasi yang tinggi, semoga.

Penulis adalah Ir Potan Edy Siregar, Ketua KPU Kabupaten Tapanuli Selatan

- Advertisement -

Berita Terkini