Diduga Tempat Prostitusi, Hollyland Terancam Ditutup

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tapteng – Sejumlah elemen tempat hiburan karaoke keluarga Hollyland, beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik, karena sejumlah elemen mahasiswa dan pemuda di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menduga hollyland telah dijadikan sebagai salah satu tempat prostitusi.

Informasi yang dihimpun Awak Media, mahasiswa dan pemuda Tapteng, telah menyatakan sikap konsisten meminta Pemerintah agar karaoke keluarga Hollyland, yang berada di Kompleks Ruko Hocklie, Kecamatan Sarudik, ditutup.

“Kami tegaskan bahwa kami tetap konsisten meminta agar lokasi hiburan itu (Holyland,red) ditutup, kemaksiatan tak boleh dibiarkan bagaimanapun alasannya,” tegas Ketua Umum PC IMM Sibolga-Tapteng, Darwinsyah Hutagalung, kepada wartawan, Rabu (26/7/2017).

Sambungnya, telah memiliki bukti investigasi, atas dugaan prostitusi di Hollyland berupa video rekaman saat menyamar sebagai pelanggan beberapa waktu lalu.

Ketua SAPMA PP Tapteng, Ridwan Siregar dan Ketua SAPMA AMPI Tapteng Reza Andhika Rahmad ZT, mengaku terus melakukan pemantauan progres yang dilakukan Pemerintah setempat.

“Kita melihat bahwa lokasi hiburan itu masih beroperasi dan belum ada tindakan tegas dari Pemkab, tentu ini akan menjadi evaluasi bersama ditingkatan kami,” ucapnya.

Lanjut, Ketua SAPMA PP Tapteng, Ridwan Siregar menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya sedang merencanakan sikap yang lebih tegas merespon lambannya penanganan terhadap Hollyland.

“Tentu harus ada sikap tegas, karena lokasi hiburan itu masih berjalan dan tak ada sanksi. Ditunggu saja,” kata Ridwan.

Sementara itu, Ketua SAPMA AMPI Tapteng Reza Andhika Rahmad ZT mengungkapkan, dukungan masyarakat luas di Tapteng terus mengalir kepada pihaknya paska terbongkarnya praktik prostitusi di Hollyland.

“Dukungan masyarakat yang menginginkan agar Kabupaten Tapteng bersih dari praktik-praktik amoral dan kemaksiatan begitu besar datang kepada kami. Dan kami juga meyakini, pak Bupati Tapteng juga mendukung langkah dan sikap kami ini,” terangnya.

Menurutnya, selama lokasi hiburan Hollyland masih beroperasi, potensi prostitusi akan terus terjadi dan terpelihara dengan baik.

“Siapa yang tahu, penawaran wanita-wanita penghibur di Hollyland masih berlangsung ? Karena setelah kita membongkar kasus tersebut, pihak Hollyland seolah-olah tidak tersentuh aturan, ini yang mau kita tegaskan. Bahwa mendapatkan PAD juga harus dengan cara-cara yang mendidik masyarakat, jangan karena alasan investasi, alasan pendapatan daerah, kemaksiatan pun dipelihara,” tegasnya. Berita Tapteng, Arjuna

- Advertisement -

Berita Terkini