TGB Syekh Rajagukguk Sampai Nilai-Nilai Sufistik Dalam Muzakarah Ramadan MUI Binjai

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Binjai – Di-tengah para Ulama, para asatidz, pimpinan ormas Islam dan ibu-ibu majelis taklim serta peserta muzakarah Ramadan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Kota Binjai. Al Faqir Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA menyampaikan spiritualitas Islam.

Tampak peserta sangat bersemangat bahkan para peserta yang bertanya begitu banyak. Mulai bertanyak tentang apa itu hakikat sufisme, bagaimana menggapai makrifah, bagaimana relasi taqwa dengan Ramadan yang sesungguhnya. Bagaimana memperoleh rasa ruhani dalam ramadan dan salat. Bahkan sampai ada diantara peserta yang langsung ingin ber-baiat kepada Tuan Guru.

Ketua PD MUI Kota Binjai Dr Jamil MAg dalam sambutannya menegaskan, program Muzakarah MUI bulan Ramadan selain bertemakan fiqh Ramadan yang di isi oleh Prof Dr Ramli Abdul Wahid MA. Ada juga sufistik Ramadan yang sengaja mengundang langsung Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk yang kita anggap memiliki ke-ilmuan dibidang ini.

Tuan Guru sebelum menyampaikan ceramah, diawali dengan pengantar oleh Syekh Dr Musa Sokon Saragih yang merupakan wakil tuan guru. Dalam pengantarnya, menegaskan bahwa syarat utama menekuni jalan sufisme adalah taubat dengan mensucikan jiwa, pikiran, pakaian dan harta (makanan). “Tuhan itu Maha Suci harus didekati dengan jalan kesucian. Tidak mungkin bisa dengan jalan yang kotor,” terangnya di Halaman Kantor MUI Kota Binjai, Minggu (19/5/2019) siang.

Dalam ceramahnya, al Faqir Tuan Guru menerang ciri-ciri orang yang makrifah. Mulai dari memperkenalkan doktrin Islam, iman dan ihsan. Orang yang ber-makrifah pasti akan menemukan kenikmatan ber-ibadah dan kerinduan kepada Allah. “Spiritual adalah puncak intelektual dan sufi puncak dari pencarian. Ilmu yang tidak menambah kedekatan dengan Tuhan, maka itu kurang berfaedah. Sebab sumber ilmu hanya satu yakni Allah SWT,” katanya.

Maka itu, sufsitik Ramadan adalah munculnya sikap bathiniah maqom ketaqwaan yang mengharapkan pertemuan dan perjumpaan dengan Rabb. “Kenikmatan berpuasa, selain tiba masa berbuka, maka yang paling nikmat adalah berjumpa dengan Rabb. Semoga Allah meridhai kita. Aamiin,” ujar TGB. Berita Binjai, Mas’ud

- Advertisement -

Berita Terkini