Pemikiran dan Doktrin-Doktrin Komunisme

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Komunisme adalah suatu aliran berfikir (ideologi) yang berlandaskan kepada atheisme. Aliran ini menjadikan materi azas segala-galanya. Komunisme berkeyakinan sejarah kehidupan berjalan karena berdasarkan pertarungan kelas dan faktor ekonomi. Aliran ini lahir di Jerman yang dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, kemudian menjelma dalam bentuk gerakan revolusi Bolsheviks di Rusia pada tahun 1917 M, gerakan tersebut dipimpin oleh Lenin dan gerakan tersebut bagian daripada rencana dari Yahudi. Aliran tersebut berkembang melakukan ekspansinya dengan tangan besi dan kekerasan. Ummat beragama, terkhususnya Ummat Islam banyak terluka oleh ideologi ini, dan banyak bangsa-bangsa yang hilang dari peredaran sejarah karena ulah jahat aliran komunis ini.

Dasar pemikiran komunisme ini, secara teoritis diletakkan oleh Karl Marx (1818-1883 M), seorang Yahudi berkebangsaan Jerman. Dia adalah cucu seorang tokoh terkenal Yahudi yang bernama Mordechai Marx. Karl Marx adalah seorang pria yang egoistis, tidak memiliki prinsip yang jelas, pendendam dan seorang yang materialistis.

Untuk menyebarkan paham dan ide pemikirannya, Karl Marx menulis buku yang berjudul Das Capital pada tahun 1767 M, kemudian menyusun buku dengan judul Manifesto Komunis pada tahun 1848 M. Untuk menyusun teori dan mazhabnya, Karl Marx dibantu oleh Friedrich Engels (1820-1895), kawan akrabnya sendiri. Engels sangat berjasa besar kepada Marx, karena Engels lah yang membiayai hidup Marx beserta keluarganya hingga akhir hayatnya. Demi menyebarkan aliran pemikiran Marx (Komunisme), selesain menyebarkan buku-buku Karl Marx, ia juga menulis buku, dengan judul seperti: Asal Usul Keluarga. Orang-Orang Khusus dan Negara. Dualisme Dalam Alam. Sosialisme Khurafat dan Sosialisme Ilmiah, dan yang lainnya.

Akar aliran pemikiran komunisme tidak menyembunyikan langkah-langkah dan aktivitasnya yang dilakukan bersama orang-orang Yahudi, demi mencapai tujuan mereka. Seminggu setelah setelah direvolusi, semenjak itu pula dikeluarkan sebuah keputusan yang mempunyai dua sisi kepentingan demi untuk memenuhi hak kaum Yahudi, yaitu memerangi kaum Yahudi sama dengan memerangi bangsa kelas tertinggi, dan harus dihukum oleh undang-undang. Selanjutnya, mengakui hak-hak Yahudi untuk mendirikan negaranya di Palestina.

Marx pernah mengatakan bahwa dirinya telah berhubungan dengan filosof Zionist, peletak dasar-dasar teori Zionisme, yaitu Moshe Hiss, gurunya Herzl, yang menjadi seorang pemimpin Zionis terkenal. Kemudian Marx terpengaruh oleh kakeknya yang menjadi tokoh terkemuka Yahudi, seperti yang kita jelaskan di atas tadi. Di samping terpengaruh dengan aliran pemikiran Yahudi, Marx juga terpengaruh pula dengan sejumlah aliran pemikiran dan teori-teori atheisme, seperi ajaran rasionalis idealis dari Hegel (walau pun kita mendapati bantahan dari Marx dari teori tersebut), ajaran perasaan dari Auguste Comte, ajaran Feuerbach tentang filsafat alam kemanusiaan dan Marx juga terpengaruh dengan ajaran Bakunin, penemu aliran orang kacau yang rancau, lebih sering disebutkan dengan Anarkisme. (Lembaga Pengkajian dan Penelitian WAMY, 2002: 202-203)

Pemikiran dan Doktrin-Doktrin Komunisme

Berikut beberapa Pemikiran dan Doktrin-doktrin dari ajaran komunisme yang sangat menyesatkan umat manusia. Yaitu:

1. Ajaran komunisme mengingkari adanya Tuhan dan segela yang bersifat ghaib. Ajaran ini mengatakan bahwa materi adalah asas dari segalanya. Penganut aliran ini memiliki slogan: Percaya kepada tiga, yaitu percaya kepada Karl Marx, Lenin dan Stalin. Kemudian mengingkari tiga hal, yaitu Tuhan, agama dan hak milik pribadi.

2. Mereka (yang menganut ajaran komunisme) menafsirkan sejarah ummat manusia dengan pertarungan antara kaum borjuasi dengan kaum proletar. Pertarungan itu menurut mereka berakhir dengan kemenangan kediktatoran proletariat.

3. Ajaran ini memerangi dan tidak mengakui adanya hak milik pribadi, dan kemudian dibuatnya sistem komunisme dalam mengatur prekonomian dan juga dihapuskannya hukum waris.

4. Amal perbuatan (agama) menurut mereka tidak ada harganya sama sekali di depan materi dan usaha-usaha produktivitas.

5. Aliran ini mempercayai segala perubahan yang terjadi di dunia ini adalah sebagai akibat yang pasti, dikarenakan berubahnya sarana produksi. Pemikiran, peradaban, dan kultur, menurut mereka adalah hasil daripada lajunya perkembangan ekonomi.

6. Dikatakannya bahwa moral itu relatif. Mereka menganggap bahwa moral adalah sebuah akibat daripada alat-alat produksi.

Diperintahkannya rakyat dengan tangan besi dan kekerasan. Tak ada kesempatan bagi mereka untuk mengaktifkan daya fikirnya. Sebab mereka menghalalkan segala cara.

7. Diyakini oleh mereka, bahwasanya tidak ada akhirat, siksa, dan tidak ada pula balasan amal perbuatan di akhirat kecuali di dunia ini.

8. Mereka mempercayai keabadian materi. Dan ekonomi adalah faktor atau unsur-unsur penggerak pertama bagi sesorang dan kelompok.

9. Mereka mengakui kediktatoran kelas yang sedang berkuasa, dan diimpikannya pemerintahan komunis Internasional.

10. Komunisme percaya kepada pertarungan dan kekerasan, juga berupaya untuk memancing rasa dendam dan benci di kalangan para pekerja (buruh) dan yang lainnya.

11. Komunisme menganut: Negara adalah partai, dan partai adalah negara. Tentunya dalam hal ini partai komunis.

12. Pemimpin Politik Pusat yang pertama dalam revolusi Bolsheviks terdiri dari empat orang. Semuanya orang Yahudi, kecuali satu. Ini menunjukkan bahwa sejauh mana keterikatan antara komunisme dengan agama Yahudi.

13. Mereka menganggap bahwa Al-Qur’an disusun pada masa pemerintahan Utsman r.a. kemudian beberapa kali mengalami perubahan sampai abad kedelapan. Dicapnya, bahwa Al-Qur’an adalah senjata untuk menebarkan candu bagi masyarakat.

14. Komunisme dan juga Marxisme mengingkari ikatan-ikatan keluarga, dan dianggapnya bahwa itu mengandung dukungan terhadap masyarakat borjuis. Kemudian mereka menyusun cara untuk menghancurkan itu dengan digantikan oleh kekacauan seksual.

15. Komunisme tidak melarang apapun, betapapun kejamnya, demi tercapai tujuan mereka. Yaitu agar dunia ini menjadi komunis dengan di bawah dominasi mereka. Lenin pernah berkata: “Hancurnya tiga perempat dunia tidak menjadi persoalan, sebab yang penting ialah agar sisanya yang seperempat lagi menjadi komunis.” Rumus ini diterapkannya di Rusia pada masa revolusi. Sesudah itu, diterapkan pula di Cina, dan di negara-negara lainnya. Di mana berjuta-juta manusia menjadi korban dan punah.

16. Mereka menghancurkan masjid-masjid dan tempat amal ibadah lainnya, kemudian disulapnya menjadi tempat-tempat hiburan dan pusat-pusat partai komunis. Dilarangnya orang-orang Islam untuk menonjolkan slogan-slogan agamanya. Menyimpan Al-Qur’an dianggapnya sebagai perbuatan kriminal berat, dan hukumannya dipenjara enam tahun.

17. Ekspansi yang telah mereka lakukan telah banyak menelan korban ummat Islam. Mereka telah menduduki negara-negara Islam, membinasakan rakyatnya, merampok harta bendanya, dan menginjak-injak kehormatan agama, juga kesucian ummat Islam.

18. Mereka tidak segan-segan melakukan penipuan, penghianatan, dan pembunuhan untuk melenyapkan lawan-lawannya, meskipun dari anggota partai komunis sendiri.

Demikian beberapa butir pemikiran dan doktrin-doktrinnya, yang pernah dinampakkan oleh mereka di dalam suatu negara yang bisa mereka masuki dan kuasai. Terkadang kita juga secara tidak sadar menganut, bahkan mengaplikasikan aliran pemikiran dan doktrin mereka dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, di negara kita ini, banyak pemuda-pemuda kita yang latah mengikuti ajarannya tanpa benar-benar mengkaji dan mengkritisinya. Opini Sumut, Ibnu Arsib

Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum UISU Medan dan Instruktur HMI Cabang Medan.

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini