Masjid Sultan Kualuh, Sejarah Peninggalan di Labura [Bagian 2]

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labura – Sejarah Masjid Raya Al-Haji Muhammad Syah, yang merupakan Masjid Sultan Kualuh diawali dengan berdirinya Kerajaan Kesultanan Kualuh di Labura pada abad XIX, tepatnya tahun 1829 dengan raja pertama Sultan Haji Ishaq Syah.

Setelah Sultan Haji Ishaq Syah maka digantikan oleh putra tertuanya bernama Sultan Al-Haji Abdullah Syah dan memindahkan pemerintahan kerajaannya ke Kampung Masjid Kecamatan Kualuh Hilir yang sebelumnya kampung tersebut bernama Djatuhan Dadih.

Perubahan nama kampung tersebut terjadi setelah kedatangan seorang ulama dari Rokan, Riau bernama Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan beserta para pengikutnya sekitar 150 orang. Kedatangan ulama terkenal tersebut disambut oleh Sultan dan memberikan bantuan berupa beras dan sejumlah uang untuk keperluan para santri.

Atas anjuran Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan, setelah Sultan berguru beberapa tahun maka Sultan berniat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah beserta putranya yang bernama Tengku Biong (yang kelak akan berganti nama) pada tahun 1870 selama kurang lebih 3 tahun untuk memperdalam ilmu agama.

Di sana, Sultan mendirikan tempat tinggal di sekitar Masjidil Haram tepatnya berada di Pasar Seng. Tempat tinggal tersebut diperuntukkan bagi keluarga dan masyarakat Kesultanan Kualuh yang pergi melaksanakan haji pada saat itu sehingga tidak perlu lagi mencari tempat tinggal di Mekah. Selanjutnya setelah Sultan merasa cukup, atas permintaan rakyatnya maka Sultan kembali ke tanah air (Kualuh) dan mewakafkan tempat tinggal tersebut.

Sebelum Sultan berangkat ke tanah suci, bersama Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan membangun sebuah masjid, yang kelak tempat tersebut bernama Kampung Masjid kerena terdengar kabar ada ulama besar mengajarkan ilmu agama di kampung tersebut.

Dikatakan Sultan Kualuh V, pihaknya berencana mewaqafkan masjid yang sudah berusia 80 tahun tersebut, tetapi itu semua harus disetujui oleh seluruh ahli waris. Berita Labura, Ahmad Maherdika Hsb

- Advertisement -

Berita Terkini