Perlukah Mahasiswa Berorganisasi?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Opini Medan – SUMUT. Pertanyaan ini muncul seolah memberi tamparan keras untuk mahasiswa di eraglobalisasi saat ini. Disaat gadget menjadi teman suka dan duka, disaat tempat tongkrongan berjejal, disaat trendi kekinian menghantui dan disaat inilah generasi mahasiswa hedonisme hadir ditengah-tengah masyarakat yang perlahan-lahan mengubah cara pandang masyarakat serta peradaban diabad ke 21.

Beragam pandangan disematkan orang ketika membahas organisasi. Ada apresiasi yang muncul, namun tidak sedikit stigma-stigma negatif yang bertebaran. Berbicara organisasi berarti berbicara kelompok, komunitas, himpunan, ikatan, pergerakan dan sampai kepada alur maju mundurnya aktifitas dan cara pikir berorganisasi. Mahasiswa adalah sekelompok manusia elite yang mampu mencapai kejenjang pendidikan berlevel lebih serta bergelar sebagai Maha dari siswa yang notabene penyebutan Maha hanya ada dua didunia ini, yakni Maha Kuasa (Tuhan) lalu yang kedua adalah Mahasiswa. Lalu dimanakah letak ke Maha-an Mahasiswa itu? Jawabannya adalah pada proses individu mahasiswa itu masing-masing. Hasil akhirnya akan tampak dengan mampu mengemban misi dari Tuhan yakni menjadi Khalifah fil Ard serta menjadi zoon politicon (makhluk sosial yang bermasyarakat).

Lantas menjadi pertanyaannya, melewati media proses mana mahasiswa dapat menemukan hasil yang dimaksud diatas?  aktif mengikuti perkuliahan serta ikut menyemplungkan diri kedalam lembah organisasi. Maka disini penulis ingin mengeluarkan kata penuh makna yakni Organisasi itu nomor satu dan Perkuliahan adalah harga mati. Lalu kenapa ya penulis menggunakan kata kedalam lembah? Alasannya organisasi adalah tempat orang-orang yang ingin terbina bukan membina, dalam berorganisasi kepahitan ibarat meminum jamu. Namun khasiatnya akan kita dapatkan dikemudian hari kelak begitulah berorganisasi. Karena didalam lembah kita akan terbina bagaimana untuk berenang menyelamatkan diri serta memperhatikan alam dan saling bekerja untuk sampai ke tempat yang aman.
Lalu setelah penulis memaparkan sekelumit makna berorganisasi, masih ada lagi pertanyaan besarnya sebenarnyaa kebutuhan mahasiswa hari ini untuk menjawab tantangan zaman saat ini?

Ternyata mahasiswa membutuhkan lebih dari sekedar kemampuan akademik, semakin ketatnya persaingan dikalangan angkatan kerja di Indonesia. mengakibatkan kita tidak dapat menjadi mahasiswa biasa-biasa saja, jika ingin menjadi individu yang sukses.
Kemampuan Memimpin dan Berkomunikasi menjadi hal yang menentukan bagi individu lulusan perguruan tinggi pada saat bekerja. Nah, kemampuan memimpin dan berkomunikasi tentunya tidak dapat dipelajari dibangku kuliah. Kemampuan-kemampuan hanya bisa diperoleh dengan ikut serta secara aktif dalam organisasi, apapun jenisnya baik intra kampus maupun ekstra kampus.

Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI hadir sebagai salah satu alternatif organisasi ekstra kampus bagi kita semua dengan berpengalaman lebih dari 70 tahun berdinamika di Indonesia organisasi ini dikatakan cukup mapan dan mampu memberikan pembelajaran yang sangat berharga tentang Kepemimpinan.
Lalu pertanyaannya, mengapa kita harus bergabung di organisasi ekstra kampus?
Sejatinya bergabung dengan organisasi intra kampus dan ekstra kampus sama baiknya. Selalu ada beberapa kelebihan yang dimiliki organisasi ekstra kampus khususnya HMI yang tidak dimiliki organisasi intra kampus, salah satunya adalah Jaringan. Dengan lebih dari 250 Cabang di seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia. bisa dibayangkan betapa tingginya mobilitas dari seorang anggota HMI itu sendiri. HMI membuka ruang gerak bagi kawan-kawan untuk berkenalan dan membangun relasi dengan mahasiswa-mahasiswa diseluruh Indonesia. Sebab jaringan itu sendiri adalah modal sosial yang sangat penting guna untuk membangun karir dalam bidang apapun itu. Terbukti dengan melalui proses perkaderan di HMI telah melahirkan banyak tokoh yakni Wakil Presiden Indonesia, Gubernur Terpilih DKI Jakarta, Walikota Bandung, Rektor UIN SU dan masih ada lagi. Jadi tunggu apalagi mari bergabung bersama kami. Mari Ber HMI. Opini Medan, Muhammad Najib

Penulis adalah Fungsionaris HMI Fakultas Syariah Dan Hukum UIN SUMUT.

- Advertisement -

Berita Terkini