Dukung Peringatan Hari Perempuan Internasional, Ini Pernyataan Sikap WALHI

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Jakarta – Setiap tanggal 8 Maret, seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional. Pada peringatan Hari Perempuan Internasional tahun ini, bersama dengan berbagai organisasi masyarakat sipil maupun individu yang memperjuangkan keadilan sosial dan ekologis, WALHI menyampaikan berbagai persoalan pokok yang dihadapi oleh perempuan di berbagai lapis dan ranah kehidupan di Indonesia. Khususnya terkait dengan hak perempuan atas lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria yang hingga hari ini masih terus dihadapkan pada situasi yang semakin melanggengkan ketidakadilan yang dialami oleh perempuan.

Hal tersebut disampaikan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Pusat dalam pernyataan sikapnya saat melakukan aksi damai memperingati Hari Perempuan Internasional yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu (8/3).

WALHI juga menyampaikan bahwa Presiden Indonesia dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa tahun 2017 ini pemerintahannya akan memfokuskan pada upaya pemerataan, menurunkan kesenjangan melalui kebijakan redistribusi asset dan akses rakyat atas tanah, khususnya yang terkait dengan tanah-tanah adat dan memperkuat akses rakyat atas permodalan menjadi fokus perhatian agenda kerja pemerintahan Jokowi-JK di tahun ini. Namun di sisi yang lain, kebijakan ekonomi yang dipilih justru tidak berkesesuaian dengan kepentingan kehidupan perempuan dan kelompok rentan lainnya.

“Meskipun berbagai lapis kekarasan dialami oleh perempuan dan kelompok rentan lainnya, pada sisi yang lain kita juga menjadi saksi sejarah bahwa begitu besar peran dan inisiatif perempuan dalam memperjuangkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, mempertahankan tanah dan airnya, menyelamatkan ibu bumi dari ancaman industri yang rakus dan pemerintahan yang korup, di berbagai wilayah Indonesia dari wilayah perdesaan hingga perkotaan, pulau besar hingga pulau-pulau kecil,  di pelosok nusantara dengan pengetahuan dan pengalaman khas perempuan,” bunyi kutipan pernyataan sikap resmi WALHI yang dibuat pada aksi tersebut dan diteruskan melalui aplikasi ‘Whatsapp’.

Dalam aksi damai yang digelar tersebut WALHI juga menyampaikan desakan mereka kepada pemerintah Jokowi-JK, di antaranya adalah:

  1. Mengoreksi secara mendasar berbagai kebijakan ekonomi politik pembangunan dan perundang-undangan yang berwatak patriarkis, yang menempatkan industri ekstraktif sebagai tulang punggung ekonomi seperti pertambangan, perkebunan sawit, hutan tanaman industri dan pembangunan infrastruktur skala massif, yang telah merampas sumber-sumber kehidupan perempuan dan berujung pada pemiskinan struktural terhadap perempuan.
  2. Melakukan pemulihan atas hak-hak sosial, budaya dan ekologis  yang selama ini dihancurkan dan dilanggar oleh model pembangunan atas nama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
  3. Menjalankan agenda reforma agraria sebagai jalan mengatasi ketimpangan struktur dan penguasaan dan pengelolaan sumber-sumber agraria, termasuk memberikan keadilan bagi perempuan atas sumber-sumber agraria.
  4. Memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap inisiatif perempuan dan komunitasnya dalam melindungi lingkungan hidup dan mengelola sumber-sumber agrarianya.
  5. Menghentikan berbagai tindak kekerasan dan kriminalisasi terhadap perempuan yang memperjuangkan agenda penyelamatan lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria.
  6. Melindungi perempuan pembela lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria dari serangan pihak ketiga, dalam hal ini kekuatan korporasi.
  7. Memastikan kebijakan pembangunan yang inklusif bagi perempuan dan kelompok rentan yang selama ini terabaikan dalam pengambilan keputusan/kebijakan dari tingkat desa hingga kebijakan nasional.
  8. Mendorong partisipasi politik perempuan untuk memperkuat keterlibatan perempuan    sebagai pengambil kebijakan, dan memperkuat kontrol perempuan atas sumber-sumber kehidupannya. Mengakui dan    memajukan pengetahuan dan pengalaman perempuan didalam mengelola lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria.

“Dalam peringatan hari perempuan internasional ini, WALHI juga menyampaikan pesan dan dukungan solidaritas #KeadilanbagiBerta Cáceres, perempuan aktivis yang memperjuangkan hak-hak masyarakat adat yang dibunuh oleh kekuasaan Honduras. Keadilan bagi Berta, Keadilan bagi seluruh perempuan pejuang lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria,” demikian disampaikan WALHI dalam pernyataan sikapnya secara resmi.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini