Silaturahmi IKA PMII, Ini Pesan Menteri Hanif

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) gelar Seminar Silaturahmi di Lantai II Hotel Garuda Plaza Medan, Jalan Sisingamangaraja No 18, Kecamatan Medan Kota, Jum’at (3/2). Dalam acara itu, Menteri Ketenagakerjaan sekaligus Sekjen PB IKA PMII, Muhammad Hanif Dhakiri berpesan kepada seluruh pengurus dan alumni PMII agar tidak meninggalkan politik, serta menyelaraskan dengan aqidah sesuai ajaran Islam.

“Oleh karena itu kita tidak bisa memisahkan antara politik dan aqidah kita,” kata Hanif dalam kesempatannya.

Dirinya juga, berharap kepada para kader PMII agar terus menjaga serta memelihara NU. Baik mengikuti perkataan, maupun beraqidah seperti yang diajarkan para ulama NU.

“Saya mau pesankan soal tugas sejarah PMII dan Alumninya. Tugas sejarah yang pertama adalah menghidupi NU,” pinta Hanif.

Selain itu, tugas kedua yang dipesankan Hanif, yakni menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia sedang dirundung konflik. Baik itu konflik horizontal, maupun vertikal dalam ruang lingkup sosial.

Belakang waktu Indonesia dihebohkan dengan konflik-konflik yang dapat memecah-belah masyarakat. Dalam hal ini, yang menjadi pemicu konflik adalah mencuatnya isu perbedaan antar umat beragama. Sebab itu, Hanif berpesan agar para kader dan alumni PMII agar tidak mudah termakan isu hoax melalui media-media yang mainstream, maupun isu yang muncul di media sosial.

“Nah tugas yang kedua menghidupi Indonesia. Kita tidak menginginkan negara Islam, tetapi kita tidak juga memilih sekulerisme. Jadi kita nasionalisme aja. Tidak seperti kelompok Islam lainnya yang terlalu menginginkan negara Islam. Kita tetap seperti yang dicita-citakan pak Gus Dur saja. Yaitu, pluralisme,” jelas Hanif.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi juga hadir dalam acara itu. Beliau juga berpesan, kepada masyarakat, khususnya para alumni dan kader PMII agar menghindari konflik sosial.

Menurutnya, konflik horizontal tersebut sengaja diciptakan untuk memecah-belah antar umat beragama. Karenanya, dalam penggunaan media sosial, khususnya para pengguna ponsel cerdas lebih bijak dalam memilih informasi dan menghindari berita-berita hoax.

“Hari ini kalau kita bicara kebangsaan. Tantangan sungguhlah banyak. Kondisi saat ini, banyaknya konflik individualisme. Dan juga mengendurnya toleransi. Juga konflik sosial lainnya seperti, perpecahan antar kelompok. Untuk itu PMII menjadi garda terdepan dalam mengahadapi konflik-konflik sosial yang kini terjadi di masyarakat. Media sosial kita juga berkembang sangat pesat. Penggunaan handphone mulai banyak. Karenanya, diminta kepada masyarakat agar menghindari hoax yang dapat membenturkan kita. Bisa saja ini ulah orang yang mk terjadinya konflik horizontal,” terang Erry dalam sambutannya.

Lalu, Erry juga mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. “Kita berkumpul dalam acara yang sangat penting yaitu Oleh karena itu, sebagaimana kita ketahui bahwa silaturahmi merupakan hal yang sangat penting. Menambah persahabatan, mendapatkan informasi dan tentunya menjalin hubungan yang istimewa,” ucapnya.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini