Salah Paham, Valentina Serang Ustadz Setelah Mendengar Sepenggal Ceramah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Ternyata persoalan yang sempat menghebohkan warga Kota Medan pada Kamis, (26/1), malam berawal dari ceramah Ustadz Burhanuddin Siagian di Masjid Taqwa Jalan Brayan PJKA saat ceramah usai sholat Maghrib.

Informasi dihimpun, warga yang pertama kali mendatangi ustadz tersebut ialah Valentina boru Pasaribu didampingi teman-temannya.

Mereka yang tak senang mendengar isi ceramah langsung mengepung sang ustadz.

Sebab, Valentina merasa tersindir dengan isi ceramah yang membahas tentang agama Samawi (agama yang turun dari langit).

“Kami nggak suka dia itu ceramah soal mandi wajib, kami tersindir,” katanya di Kantor Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan saat dimediasi oleh Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution.

Tetapi, dalam kesempatan itu, dengan kepala dingin dan sikap tenang ustadz Burhanuddin menjelaskan, bahwa dirinya memang benar berbicara tentang agama Samawi. Dan warga yang memprotesnya itu diduga hanya mendengar sepenggal dari isi ceramah tersebut.

“Itulah kalau dengar setengah-setengah. Mengutipnya juga setengah,” jelasnya.

Akan tetapi, tambahnya, karena Valentina dan temannya-temannya sudah terlanjur emosi dengan Burhanuddin, dengan keras kepala mereka menyalahkannya. Tak hanya itu, warga lainnya pun semakin ramai mendatangi ustadz tersebut. Beruntung, jamaah masjid dan warga lainnya tidak tersulut emosi dan akhirnya memilih untuk duduk bersama di Kantor Kelurahan membicarakan persoalan tersebut.

Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution itu akhirnya disepakati kedua belah pihak untuk sama-sama menahan diri.

Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Medan Timur, AKP Julia Ningsih menagatakan, kejadian ini telah selesai. Keduabelah pihak sepakat untuk berdamai.

“Besok kesepakatannya ditandatangani. Keduanya telah bersalaman,” kata Julia.

Sebelumnya, kesalahpahaman berdimensi Suku Agama Rasa dan Aliran (SARA) hampir berujung bentrok. Ikhwal terjadinyan peristiwa itu berawal dari ceramah Ustadz Burhanuddin Siagian usai sholat Maghrib. Beruntung, kejadian yang berpotensi bentrok itu tidak sempat meluas.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini