Menjemput Rahmat Tuhan dan Mencegah Bencana di Era Modern

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Arda

MUDANews.com – Rahmat biasanya diartikan dengan kasih sayang yang Tuhan di berikan kepada setiap makhluknya.manusia sebagai makhluk Tuhan yang sempurna diberikan rahmat yang tidak bisa dihitung oleh kasat mata yang dimiliki oleh setiap insan manusia. Ketika kita hidup didunia sudah banyak rahmat  yang diberikan setiap umat yang memiliki rasa kecintanya kepada Tuhan. Allah SWT berfirman, yang artinya ”Dan tiada kami utus engkau Hai Muhammad,kecuali rahmat untuk seluruh alam  ”.(QS.Al Anbiya ‘(21):107).

Rahmat adalah perwujudan dari sifat  Rahman dan Rahimnya Allah SWT. Menurut buku Ma’rifat,Musyahadah,Mukasyafah ,Mahabbah(4M) karya DR.KH.Haderanie H.N mengatakan bahwa pada hakikatnya menurut Ulama Ahlul-Hakait(Ahli Hakikat),hamba tidak memiliki sifat itu.yang ada pada hamba hanya “nur dari sifat rahmaniyah dan rahimiyah Allah SWT.”

Dengan adanya nur itulah makanya manusia bisa berkasih sayang sesama makhluk.rahmat para ahli bahasa mengatakan bahwa kumpulan daari segala nikmat. Neraka pada hakikatnya diciptakanTuhan sebagai yang maha adilnya Allah SWT ,tidak terlepas dari kasih sayangnya Allah SWT.

Islam tidak semena-mena  sesama dengan makhluk ciptaan Allah SWT. Sesuai dengan Sabda Rasulullah SWT yang artinya:”siapa yang sewena-wena membunuh burung,atau hewan lain sekecil darinya,maka Allah SWT  meminta pertanggung jawaba kepadanya”.(HR.Al Imam Al hakim).

Walhasil,kalangan ahli sufi melarang membunuh hewan yang seperti,burung, ayam dan lain sebagainya,terkecuali  ada sebab yang  pasti untuk memotong makhluk Tuhan tersebut. Rasulullah tidak hanya berkasih saya kepada manusia saja,akan tetapi berkasih sayang kepada kepada hewan,musuhnya dan sekali pun itu beda agama dengan beliau. Dengan demikian ketika kita berkasih sayang terhadap sesama makhluk Tuhan ciptakan maka Allah pun berkasih sayang kepada kita. Sebenarnya pada hakikatnya setiap manusia yang mereka lakukan sudah tercatat ,dalam amal baik mereka yang berbuat baik sesama makhluk ciptaan Tuhan dan sudah tercatat bagi mereka yang melakukan perbuatan jahat terhadap sesama makluk Allah SWT.

Dalam buku Agama Cinta-Menyelami Samudra Cinta Agama-agama karangan oleh Ahmad Nurcholis dan Alamsyah M.Dja’far mengatakan bagaimana perlakuan  dengan seorang pembatunya yang memeluk agama yahudi. Saat si pembatu beda keyakina itu sakit,nabi selalu datang menjenguk. Dan sifat itu tidak hanya di tunjukkan sesama manusia saja,akan tetapi dengan hewan pun harus ada rasa kasih sayang setiap jiwa manusia,nabi berkisah ada seorang lelaki  di ampuni Dosa-dosanya karena menolong seekor  anjing yang kehausan. Maka dengan demikian manusia itu mempunyai sifat bukti penjabaran dalam Bismillahi rahmaanir-Rahiim) karena Tuhan adalah maha pengasih  dan maha penyanyang,sudah semestinya Rasulullah SAW membawa misi kasih sayang kepada seluruh semesta alam.ini penterjemaha sebagai kehidupan keduniaan yang dilakukan seorang utusan Allah SWT .semestinya kita sebagai makhluk ciptaanNya mencontoh sesama makhluk yang diciptakan meneladani Rasulullah SAW.Sesuai dengan Firma-Nya :

Artinya:”Sesungguhnya dalam diri Rasulullah SAW terdapat teladan yang mulia bagi kalian(QS.Al Ahzab(33):21). Oleh karena ia sebagai teladan,secara otomatis Muhammad adalah penebar kasih sayang bagi selruh semesta didunia ini. Walaupun sudah ada ayat dan hadits yang menjelaskan masih banyak kita manusia melanggar apa-apa yang diperintahkan Allah SWT. Walaupun Rasulullah di cemohkan oleh musuh-musuhnya prilakunya tetap santun begitulah sangat mulianya akhlak rasul.ada yang bertanya kepada imam  Al Razi,jika Nabi sebagai Rahmat,mengapa Nabi membawa pedang dan merampas harta? Imam Al Razi menjawab dengan tiga alasan yaitu:

Pertama,bawa pedang  bagi Nabi Muhammad hanya dilakukan umat islam bagi mereka yang memerangi atau melakukan penindasan.

Kedua,karena azab bagi umat-umat terdahulu langsung dari bencana alam dan lain-lain.sedangkan azab bagi umat nabi muhammad ditunda hingga meninggal dunia dan hari kemudian kiamat.

Ketiga,Puncak dari makhluk mulia.hal diatas sesuai dengan hadits yaitu:Artinya: Sesung guhnya aku tidak diutus sebagai pemberi laknat,tapi aku di utus untuk pemberi rahmat.(HR.Muslim).

Yang harus dilakukan umat manusia sebagi sesama Rahmat

Terkadang kita sebagai makhluk Tuhan tidak luput dari dosa yang pernah hidup di dunia ini, hanya sementara,hidup kiita yang kekal yaitu di akhirat. Ketika Nabi adam dan hawa diciptakan didunia ini karena  memakan buah yang telarang makanya adam dikeluarga dari surga dan hidup di dunia inii. Muhammad di utus di dunia ini sebagai pembawa kabar gembira yang musti diteladani setiap umat ciptaannya.

Sering kita merusak alam ini dengan tangan manusia itu sendiri,yang apabila kita ditimpa bencan itu pasti kita menyalahkan Tuhan,itu sebenarnya suatu hal yang sangat keliru yang ada dipikiran manusia. Seharusnya kita harus intropeksi diri mengapa terjadi bencana,hal-hal apa saja yang pernah kita rusak sebagai rahmat Allah SWT. Jangan membawa suatu hal-hal yang bisa mengakibatkan semua makluk Allah SWT terkena Imbasnya.[***]

- Advertisement -

Berita Terkini