Resmi Jadi Even Tahunan Pemprovsu, PHDI Sumut Persiapkan Gelaran Thaipusam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) resmi memasukan perayaan keagamaan umat Hindu, Thaipusam dalam even tahunan saat menyambut kepengurusan baru Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumut di ruang kerja Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), lantai 10 Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro, Kecamatan Medan Baru, Kamis (12/1) lalu.

Sehubungan itu, PHDI Sumut pun menyambut baik respon positif Gubsu, Ir HT Erry Nuradi MSi. Karenanya, pihaknya tengah mempersiapkan pelaksanaan perayaan keagamaan itu.

Wakil Ketua PHDI Sumut, M Manogren mengatakan, saat ini seluruh anggota PHDI Sumut, khususnya yang berdomisili di Medan sedang disibukan dengan persiapan kegiatan perayaan Dewa Murugan itu. Persiapan tersebut berupa membentuk panitia khusus yang terbagi dua. Panitia pertama, diberikan tugas untuk mengawal berlangsungnya prosesi di dalam kuil. Dan kedua, mengawal berlangsungnya pawai.

Rencananya, peryaan Thaipusam yang akan berlangsung 9 Februari mendatang, akan diwarnai dengan kegiatan pawai menggunakan kereta kencana yang berusia 122. Pawai itu, rutenya di mulai dari Kuil Sri Mariamman tepatnya di Jalan KH Zainul Arifin menuju Jalan Sidikalang-Medan, Jalan Kejaksaan dan berakhir di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Medan Petisah.

“Persiapan, dibentuk panitia. Panitia ada dua, satu di dalam untuk menangani prosesi di dalam (Kuil), yang kedua panitia untuk mengatur prosesi perjalan menggunakan kereta kencana. Nantinya, umat dan masyarakat yang hadir, bisa mendapat porsinya masing-masing dengan tenteram,” kata Manogren di Kantor PHDI Sumut, Jalan H Zainul Arifin No 134, Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (21/1) sore.

Thaipusam itu, menurut Manogren, selain untuk bernazar atau menebus dosa semasa hidup, perayaannya juga harus berkaitan dengan segala hal mengenai Dewa Murugan. Karenanya, mereka mengambil tema pawai menggunakan kereta kencana, karena semasa hidupnya, kencana merupakan kendaraan Dewa Murugan.

“Karena kereta kencana ini mengandung nilai sejarah, umurnya 122 tahun. Itu ada tiga dari India, yang paling tua di tempatkan di Medan. Jadi semasa hidupnya, Dewa Murugan pun mengendarai kereta kencana. Makannya, ritualnya serupa,” terang Manogren.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini