Mengingat Tragedi Tanjung Balai, Begini Kata Mahasiswa

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tanjug Balai – Ikatan Pemuda dan Mahasiswa (IPMA) Tanjung Balai mengingatkan kembali pentingnya untuk menjaga kerukunan umat beragama.

Hal ini mengingat peristiwa pembakaran rumah ibadah umat Buddha di Tanjung Balai yang terjadi setahun silam. Bagi IPMA Sumut, mereka tidak ingin peristiwa itu terulang kembali dimanapun.

“Dimana lagi letak semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Apabila sedikit perbedaan saja dapat menyebabkan bentrokan,” kata Ketua IPMA Tanjung Balai Abdul Razak Nasution, Selasa (29/8/2017) sore.

Kata dia, kerusuhan bernuansa SARA kerap sekali terjadi di Indonesia. Apalagi dengan penduduk Indonesia yang multi etnis. Ini yang terkadang bisa menjadi pemicunya.

“Kita memandang bahwa hal tersebut terjadi karena sudah berkurangnya toleransi antar umat beragama, sedikit saja gesekan antar umat beragama, dapat berpotensi menyebabkan konflik,” ungkapnya.

Di luar dari hal itu, ada juga kelompok-kelompok yang memang dengan sengaja ingin memicu konflik. Misalnya, merebaknya berita-berita hoax di media sosial.

“Seperti kita ketahui, kerusuhan di Tanjung Balai pada Jumat malam (29/7/2016) hingga Sabtu dinihari, dipicu oleh seorang wanita yang merasa terganggu dengan pengeras suara di masjid, sehingga muncul berbagai provokasi-provokasi di media sosial. Hal tersebut menyebabkan banyak warga yang geram dan melakukan pembakaran terhadap rumah ibadah,” paparnya.

Untuk itu, IPMA Sumut mengimbau agar masyarakat khususnya di Tanjung Balai untuk saling mengingatkan pentingnya toleransi dalam beragama. Agar, potensi-potensi konflik bernuansa SARA bisa lebih dikurangi.

Terakhir, Razak mengapresiasi Wali Kota Tanjung Balai yang dinilai cepat tanggap untuk meredam konflik.

“Masyarakat harus cerdas menyikapi isu-isu, khususnya isu yang berbau SARA, karena hal tersebut merupakan isu sensitif yang dapat dengan mudah menyulut sentimen dan biasanya berujung konflik. Tidak menutup kemungkinan bahwa isu tersebut sengaja disulut untuk memecah belah kerukunan antar umat beragama di Indonesia,” pungkasnya. Berita Tanjug Balai, Yogoy

- Advertisement -

Berita Terkini