Desa Paluh Sibaji, Akibat Pembangunan Resah dan Gelisah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Deli Serdang – Banjir yang sering terjadi tepatnya di dusun lV desa paluh sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang ternyata mengisahkan luka bagi masyarakat. Pasalnya, genangan yang tak kunjung surut yang terjadi bukan karena curah hujan melainkan diakibatkan perubahan alam serta dampak dari pembangunan tembok penahan dan pintu klep alur Sungai.

Hal kondisi ini tentu membuat masyarakat Dusun IV Desa Palu sibaji menjadi resah dan gelisah akibat pembangunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Nazaruddin, seorang tokoh masyarakat desa palu sibaji mengungkapkan kepada MUDANEWS.COM pada Kamis (4/5/2017) bahwa kondisi yang menimpah Dusun lV Palu Sibaji menjadi momok menakutkan bagi masyarakat sekitar sehingga Dusun lV desa sibaji terlihat seperti kolam usang yang dapat menimbulkan wabah penyakit saat ini dirasakan masayarakat desa setempat.

Selain itu, Nazarudduin pun menuturkan bahwa pada tahun 2015 dengan adanya dana desa dari APBN pernah membangun cerocok dari bambu guna untuk menjaga benteng tidak pecah agar dusun lV tidak banjir. Akan tetapi, sangat disayangkan mengingat dana yang cukup besar lebih kurang 270 juta hanya diperuntukkan membuat cerocok dari bambu.

“Saya selaku masyarakat, tentunya kecewa akibat tindakan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab ini. Gara-gara pembangunan liar ini kami jadi dusun lV kini sudah menjadi seperti kolam. Padahal dana dari APBN itu besar , tapi kenapa untuk mengatasi hal ini saja tidak selesai. Dimana transparansi dana itu, dimana keadilan itu.” ungkapnya.

Akibat insiden ini berakibat dampak yang dirasakan masyarakat kini menitikkan pilu. Sampan-sampan mereka jauh dari rumah sehingga mengakibatkan perlengkapan di sampan untuk melaut banyak yang hilang karena tidak terjaga.

“Bagi saya dan masyarakat disini ini adalah suatu kerugian bagi kami. Pada dasaranya pun kami punya hak untuk kenyamanan hidup. Lalu, akibat di tutupnya anak sungai maka terjadilah genangan air sehingga tidak adanya alur keluarnya air dan menimbulkan genangan air yang cukup bauk serta banyaknya sampah dan jentik-jentik nyamuk yang menimbulkan wadah penyakit.”jelasnya.

Nazaruddin pun mengatakan kepada MUDANEWS.COM bahwa ini merupakan dugaan dijualnya tanah Negara dan sungai Negara didaerah Dusun IV Palu Sibaji yang mengarah di Desa Denai sarang burung karena di bangunnya pintu klep yang tidak ada fungsinya sebab sudah ditutup Alur Sungai.

“Kami sudah berupaya menyurati kepada pihak instasi terkait namun tidak ada respon positif” ungkapnya. Berita Deli Serdang, Alvian

- Advertisement -

Berita Terkini